“Kalau itu memang karya fiksi mengapa begitu miripnya. Kalau itu bukan fiksi, dia/ia harus mendapat hadiah jurnalistik Adinegoro,” kata dia.
Alasannya, itu berarti sang pembuat single image itu mendapat informasi dari sumber terdekat dengan peristiwa itu.
“Ia/dia adalah bagian dari orang dalam,” katanya.
“Tapi Yogyasmoro menegaskan itu fiksi. Judulnya: Tamatnya Karir Sang Jenderal Polisi,” tandas Dahlan Iskan. (pojoksatu-red)