Jawa Barat Jadi Tuan Rumah Pertemuan Y20, Ridwan Kamil: Saya Akan Semangati Mereka dengan Semangat Asia-Afrika 1955

JabarEkspres.com, BANDUNG – Perhelatan besar 20 delegasi anak muda dari berbagai negara di dunia (Y20) kini tengah dilaksanakan. Jawa Barat, yang ditunjuk sebagai tuan rumah setelah DKI Jakarta, akan semaksimal mungkin dalam memfasilitasi perhelatan tersebut yang merupakan rangkaian dari acara samit G20 di Bali nanti.

“Delegasi-delegasi anak muda ini calon-calon pemimpin dunia yang akan mengambil keputusan di negaranya dan di dua hari ini mereka akan berdebat dengan sangat luar biasa tapi bersepakat dengan poin-poin,” kata Emil sapaan akrabnya seusai menggelar makan malam bersama 20 delegasi anak muda di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (21/8) malam.

Dalam melakukan perdebatan tersebut, Emil menambahkan bahwa para delegasi anak muda tersebut akan melakukan beberapa pembasahan seperti salah satunya tentang akses keuangan digital.

Bahkan, ia menilai isu tersebut sangat penting untuk dilakukan pembahasan dikarenakan bahwa revolusi keuangan digital  seperti halnya kripto, saat ini sudah tidak bisa dihindari.

Sehingga, Emil mengungkapkan seperti soal isu peminjaman online (pinjol) hingga judi online harus segera dilawan.

“Mereka akan mengkomunikasikannya dalam bentuk pointerpointer yang nanti akan diperjuangkan dan disampaikan ke Pak Presiden Jokowi di kesempatan yang tercepat untuk dijadikan salah satu poin yang harus dipresentasikan dan dibahas secara serius di G20 Summit di Bali nanti,” katanya

“Jadi jangan hanya G20 Summit ini hanya untuk orang-orang senior. Bahkan justru masa depan itu yang menjadi kekhawatiran anak-anak muda ini harus direspons dengan serius dalam kebijakan-kebijakan yang merespons berbagai poin yang sudah disepakati,” tambahnya

Maka sebagai tuan rumah dari perhelatan Y20, Emil menuturkan bahwa provinsi Jawa Barat akan memberikan semangat kepada para delegasi anak muda tersebut untuk dapat melawan terhadap ketidakadilan di berbagai multidimensi.

“Saya akan semangati mereka dengan semangat Asia-Afrika tahun 1955 bahwa dulu di Bandung kita lawan injustice, dan sekarang juga lawanlah ketidakadilan di berbagai multidimensi seperti ekonomi, sosial, pendidikan dengan cara khas anak muda yang selalu bersemangat,” pungkasnya.*** (San)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan