JabarEkspres.com – Kompetisi Liga 1 2022/2023 tinggal menghitung hari. Persib lantas menancapkan target utama tim di kompetisi sepak bola tertinggi di Indonesia itu.
Persib telah melakukan pertemuan internal untuk membicarakan ide, target, dan visi tim di Liga 1 2022/2023 yang akan bergulir pada Minggu (24/7/2022).
Robert Alberts sendiri yang memberikan arahan terkait pembicaraan internal tim yang diadakan di Hotel Papandayan, Senin (18/7/2022).
“Liga dimulai hari Minggu (24/7). Penting bagi kami untuk mempresentasikan ide dalam menghadapi Liga kepada tim. Selain itu, kami juga bisa mendapat tanggapan dari pemain, bagaimana mereka menatap Liga dan berbicara soal target kami musim ini,” kata juru strategi Pangeran Biru itu, dikutip dari laman resmi Persib, Senin (18/7/2022).
Sebelumnya, Maung Bandung telah membidik target sebagai tim yang terbaik di kejuaraan Piala Presiden 2022. Namun, tim besutan Robert Albert itu harus tersungkur di babak delapan besar.
Meski Piala Presiden itu merupakan ajang pemanasan pada pramusim, namun ukuran kedalaman tim bisa terlihat lewat kompetisi tersebut.
Bagaimanapun, penampilan Maung Bandung di Piala Presiden kemarin masih jauh dari performa seperti Liga 1 kemarin.
Semangat persaingan masih belum cukup. Beberapa barisan masih terlihat gelagapan. Kehilangan Victor Igbonefo dan Nick Kuipers di Piala Presiden benar-benar memberi dampak signifikan bagi tim.
“Kami berada di posisi kedua musim lalu dan menjadi tim dengan pertahanan terbaik. Itu tolok ukur kami dan musim ini juga turnamen domestik akan kembali digelar,” katanya.
Kendati demikian, pelatih asal Belanda itu sepertinya harus memberi catatan pertahanan tim jika dua tembok raksasa itu (Victor Igbonefo dan Nick Kuipers) tidak memperkuat tim ketika bertanding di atas lapangan.
Hasil pertandingan di Piala Presiden 2022 sudah membuktikan bahwa barisan pertahanan tim terlihat sangat rentan ketika tak diperkuat dua pilar bek tersebut.
Barangkali catatannya adalah tentang masalah kebergantungan pada pemain-pemain tertentu. Dengan begitu, seharusnya tak ada istilah “lapisan pertama” dan “lapisan kedua”.
Dengan kata lain, para pemain yang bermain di tengah lapang dan para pemain yang duduk di bangku cadangan harus mempunyai kualitas yang sama.