JAKARTA – Kredit Usaha Rakyat (KUR BRI) yang disalurkan melalui PT Bank Rakyat Indonesia atau BRI dinilai sangat tepat sebagai stimulus untuk pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Berdasarkan publikasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyebutkan KUR BRI memberikan manfaat untuk masyarakat selama adanya Pandemi.
Dengan adanya KUR BRI, keberadaan UMKM dapat bertahan. Bahkan saat ini perkembangannya terus tumbuh.
Menaggapi hal ini, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menilai, kebijakan pemerintah dengan menyalurkan KUR kepada bank pemerintah sudah sangat tepat.
Menurutnya, pemberian KUR BRI telah berhasil disalurkan kepada UMKM dan mendorong keberadaan usaha kecil naik kelas.
‘’Tahun ini adalah momentum tumbuh kembali. UMKM yang bisa tumbuh pada masa pandemi ini, mereka diharapkan bisa naik kelas,” kata Supari dalam keterangannya, Selasa (19/7).
Supari menyebutkan, untuk penyuluran KUR pada 2021 porsinya sudah mencapai 59 persen.
‘’Sedangkan untuk KUR BRI pada 2022 akan terus didorong hingga mencapai 60 persen,’’ucapnya.
Supari menyebutkan, sejauh ini BRI mendapatkan kuota penyaluran KUR sebesar 70 persen dari alokasi anggaran yang diperuntukan KUR.
Pada 2020 penyaluran melalui BRI mencapai Rp140,2 triliun dengan realisasi Rp138,5 triliun.
Sedangkan pada 2021 kuota KUR dinaikan menjadi Rp195,59 triliun, dengan realisasi penyaluran Rp194,9 triliun.
Untuk 2022 ini pemerintah menambah kuota menjadi Rp260 triliun, dengan realisasi penyaluran pada periode Januari-Mei sebesar Rp104,5 triliun.
Supari memaparkan, untuk penyaluran KUR. Adapun untuk pinjaman KUR pada 2019 terdapat 6 kategori penerima KUR dari 100 rumah tangga.
Sedangkan pada 2020 meningkat menjadi 8 kategori penerima KUR dari 100 rumah tangga.
‘’Nah pada 2021 menjadi 11 penerima KUR dari 100 rumah tangga,’’ cetus Supari.
Dalam menyalurkan KUR menyalurkan untuk tiga sektor. Di antaranya sektor perdagangan, pertanian dan industri olahan.
Untuk sektor perdagangan ini memiliki Value Chain Panjang. Bahkan untuk sektor pertanian terus tumbuh mencapai 32 persen.
Selain itu, penyaluran KUR untuk sektor industri pengolahan dengan tujuan memperkuat sektor produksi.
Supari menambahkan, BRI akan memperkuat akses terhadap layanan, kompetensi, kecepatan dan ketepatan proses.
‘’Termasuk produk dan biaya layanan yang terjangkau dalam menyalurkan KUR kepada masyarakat,’’ kata dia. (**/yan).