Mengapa Borobudur Tidak Termasuk 7 Keajaiban Dunia Versi NOWC?

Jabarekspres.com – Belum lama ini, warganet kembali membicarakan hal ramai di media sosial karena ternyata Candi Borobudur tak masuk dalam 7 Keajaiban Dunia versi New Open World Corporation (NOWC).

Hal ini bermula dari pernyataan seorang YouTuber Leonardo Edwin yang membuat pernyataan dalam akun pribadi Instagram-nya. Ia menyatakan, Candi Borobudur tidak pernah masuk dalam daftar 7 Keajaiban Dunia seperti yang disebut-sebut dalam buku sekolah.

Lantas, apa benar demikian?

Daftar 7 Keajaiban Dunia atau 7 Wonders of the World adalah daftar yang dibuat oleh sebuah yayasan di Swiss New Open World Corporation (NOWC) melalui pemungutan suara pada 2000 silam. Pemungutan suara berhasil mengumpulkan 100 juta voters dengan mengerucutkan 7 tempat dari seluruh dunia sebagai Tujuh Keajaiban Dunia.

Berdasarkan hasil penilaian NOWC, Candi Borobudur tidak masuk dalam daftar 7 besar tersebut. Adapun daftar selengkapnya dapat disimak pada rincian berikut sebagaimana dikutip dari situs 7 Wonders of the World.

  • Colosseum Italia
  • Tembok Besar China di China
  • Petra di Yordania
  • Machu Picchu di Peru
  • Taj Mahal di India
  • Patung Kristus Penebus di Brasil
  • Chichen Itza di Meksiko

Meski bukan termasuk dalam bagian daftar 7 Keajaiban Dunia, Candi Borobudur ternyata memang pernah masuk dalam 176 nominasi awal daftar 7 Keajaiban Dunia. Sayangnya, Candi Borobudur gagal terpilih dalam peringkat 77 teratas untuk lanjut pada tahap berikutnya.

Nominasi dari Indonesia dalam keikutsertaan tersebut ternyata bukan hanya diwakilkan oleh Candi Borobudur. Ada Sawah Terasering Tegallalang dari Bali yang juga turut masuk nominasi meski gagal pada tahap selanjutnya.

Pemungutan suara untuk daftar 7 Keajaiban Dunia dilakukan secara bertahap mulai 2000 hingga 2007. Pihak penyelenggara juga menyiapkan 7 panelis untuk memilih 21 finalis dari 77 destinasi wisata yang diikutsertakan.

Tujuh panelis tersebut diambil dari para arsitek di berbagai belahan dunia. Mereka adalah Aziz Tayob, Cesar Pelli, Zaha Hadid, Harry Seidler, Tadao Ando, Federico Mayor Zaragoza, dan Yunho Chang.

Salah seorang panelis sekaligus Mantan Direktur UNESCO Federico Mayor Zaragoza berpendapat, tugas seorang panelis adalah hal yang sulit. Dengan kata lain, pihaknya harus memilih 21 finalis dari 77 tempat wisata dengan suara terbanyak.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan