JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengapresiasi penyelenggaraan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2022 yang dapat menghadirkan 1.000 peserta secara offline dan 10.000 peserta online.
Menurut Airlangga Hartarto, kegiatan FEKDI 2022 merupakan side event dari G20. Kegiatan ini mempresentasikan kemajuan sektor ekonomi di bidang keuangan digital.
‘’Kegiatan FEKDI juga menjadi ajang untuk menjalin kerjasama baik di tingkat regional dan global,’’ Jelas Menko Airlangga Hartarto dalam keterangannya, Jumat, (15/07).
Pemerintah akan selalu mendorong agar keuangan digital terus dikembangkan, Hal ini untuk untuk mengakselerasi pemulihan keuangan.
Sebagai penguatan pengetahuan keuangan digital di masyarakat, pemerintah juga akan membantu dengan menyiapkan literasi digital nasional.
Pemerintah mendorong berbagai program untuk mendukung masyarakat siap digital. Beberapa program tersebut antara lain Literasi Digital Nasional dan Indonesia Makin Cakap Digital.
Pembentukan masyarakat siap digital akan mendorong peningkatan dari sisi literasi, aksesibilitas, keterampilan, dan ketenagakerjaan.
‘’Jadi ini merupakan syarat mutlak untuk memanfaatkan keuangan digital,’’ ujarnya.
“Pembentukan masyarakat Indonesia yang siap digital adalah prasyarat mutlak untuk dapat merealisasikan manfaat ekonomi dan keuangan digital,” kata Menko Airlangga.
Sebagai bentuk dukungan untuk keuangan digital, pemerintah tengah menyiapkan sarana dan prasana untuk kemudahan konektivitas.
Sebagai bentuk penguatan, pemerintah juga akan mejajaki berbagai kerjasama dengan pihak swasta agar konsep keuangan digital lebih maju dan berkembang.
Untuk diketahui, penyelenggaraan FEKDI 2022 diinisiasi oleh Bank Indonesia bersama Lemenko Perekonomian.
Acara ini sebagai wadah para stakeholder bersinergi memperkuat keuangan digital dengan komitmen bersama melalui peluncuran Gerakan Nasional Ekonomi dan Keuangan Digital.
Dalam FEKDI 2022, para kolaborator berdiskusi mengenai tantangan dan peluang dari mata uang digital (digital currency), percepatan inovasi digital, dan crossborder payment.
Berbagai diskusi yang telah dilakukan memberikan gambaran bahwa digitalisasi merupakan pilar menuju Indonesia Maju.
‘’FEKDI 2022 juga merupakan momentum showcasing berbagai upaya dan kebijakan untuk mendorong ekonomi dan keuangan digital yang inklusif dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi nasional,” jelas Menko Airlangga.
Beberapa contoh showcasing dalam FEKDI 2022 antara lain QRIS dan penggunaan teknologi virtual reality dalam proses pendidikan dan pelatihan vokasi. Terkait QRIS, Menko Airlangga mengatakan bahwa QRIS sebagai payment gateway memberikan kemudahan dalam melakukan transaksi baik domestik dan crossborder.