Desa Cicalengka Wetan Bandung Tekan Angka Stunting, Asupan Makanan dan Kesehatan Jadi Fokus Utama

JabarEkspres.com, CICALENGKA – Presentase angka stunting sampai saat ini tetap menjadi perhatian pihak pemerintah, baik di level pusat hingga tingkat desa.

Oleh karena itu, sebagai bentuk perhatian, pemerintah terus berupaya supaya bisa menekan angka stunting di lingkungan masyarakat.

Stunting adalah suatu ganguan kesehatan yang menyebabkan pertumbuhan tubuh terganggu. Hal tersebut merupakan dampak dari kekurangan gizi di seribu hari pertama kehidupan anak.

Dalam upaya menekan angka stunting di wilayah, Sekretaris Desa (Sekdes) Cicalengka Wetan, Ardhi Saehari menyampaikan, pihaknya membentul satuan tugas khusus menangani stunting.

“Kader Pembangunan Manusia (KPM) khusus penanganan stunting, jadi rutin lakukan pendataan,” kata Ardhi kepada Jabar Ekspres, Kamis (14/7).

“Kita juga sudah melaksanakan RDS (Rembuk Desa Stunting) terkait stunting. Jadi dengan RDS kita kumpulkan berbagai lembaga desa untuk mengatasi persoalan stunting,” tambahnya.

Ardhi mengaku, sejak diterapkannya RDS dan berjalannya kegiatan satgas khusus stunting oleh KPM, terjadi penurunan angka stunting di Desa Cicalengka Wetan.

“Di tahun 2021 sudah mulai terlihat ada penurunan dan sampai sekarang untuk angka stunting, alhamdulillah, terjadi penurunan yang signifikan,” ujarnya.

Ardhi menerangkan, setiap pertengahan tahun dilakukan rapat evaluasi membahas stunting di Desa Cicalengka Wetan. Menurutnya, di samping ada pendataan dan edukasi, perlu dilakukan dukungan oleh pemerintah terkait pencegahan stunting.

“Kita lakukan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) kepada warga. Karena dari lokus stunting itu sudah ada cara pencegahan yang harus diterapkan supaya tidak terjadi stunting,” ucap Ardhi.

“Di antaranya yang harus jadi perhatian itu penyediaan sanitasi, sarana air bersih. Perlu jadi perhatian juga IPAL (Instalasi Pengolahan Air Bersih) sepiteng lalu pendidikan,” lanjutnya.

Ardhi menjelaskan, dalam pencegahan stunting di Desa Cicalengka Wetan, pihaknya berupaya dengan bersinegritas bersama setiap lembaga dan masyarakat.

“Artinya semua harus ikut andil dalam mencegah terjadinya stunting. Bahkan untuk PMT kita anggarkan juga, tidak hanya tambahan makanan tapi untuk susu ibu hamil,” tuturnya.

“Soalnya stunting itu perlu diperhatikan pencegahannya tidak hanya ketika anak lahir tapi ketika masih di dalam kandungan,” tambah Ardhi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan