Belum Miliki Fasilitas Literasi, Pemdes Bojong Bandung Harapkan Ini

JabarEkspres.com, NAGREG – Kebutuhan literasi masyarakat di Desa Bojong, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung belum mempunyai fasilitas secara maksimal.

Diketahui, untuk saat ini setiap desa di wilayah Kabupaten Bandung sebagian besar sudah memfasilitasi kebutuhan literasi warga dengan disediakannya pojok baca.

Tak sedikit desa yang sudah mengembangkan fasilitas literasi masyatakat dari pojok baca menjadi taman baca, bahkan ada yang sudah terbentuk perpustakaan desa guna mensejahterakan warga dari segi keilmuan dan pengetahuan

Terkait hal itu, Kepala Desa Bojong, Asep Dedih Wahyudin melalui Kepala Seksi Kesejahteraan (Kasi Kesra) Desa Bojong, Asep Turnia menyampaikan, keberadaan fasilitas literasi belum terbentuk karena terkendala ruang.

“Pojok baca di Kantor Desa (Bojong) juga belum karena ruangannya terbatas dan kurang efisien kalau dipasang di kantor desa,” kata Asep kepada Jabar Ekspres, Rabu (13/7).

Dia mengaku, wacana terkait pengadaan fasilitas literasi sudah direncanakan sejak lama, salah satunya ditergetkan dengan membentuk taman baca yang lahannya berada di sebelah Kantor Desa Bojong.

“Itu sudah pernah ada pembahasan. Jadi kendala di kita belum terbentuk fasilitas baca untuk warga karena selain terbatas ruangan, kendala di lahan,” ujarnya.

“Soalnya kalau taman baca dibentuk di tanah carik desa, posisinya itu perkebunan, otomatis gak akan ada daya tarik masyarakat buat datang membaca,” tambah Asep.

Dia menerangkan, lahan yang posisinya berada di sebelah Kantor Desa Bojong itu sampai saat ini statusnya milik perorangan dan tengah diupayakan menjadi milik desa dengan dibeli sesuai kesepakatan harga.

“Kalau enggak di sana (lahan sebelah Kantor Desa Bojong), rencana kita mau buat konsep desa wisata di area tanah carik desa,” ucapnya.

Asep menjelaskan, tanah carik yang luasnya sekira 2 hektare itu direncanakan dibentuk area sentral aktivitas masyarakat dengan bermacam daya tarik wisata berbasis alam serta beragam produk kuliner asli olahan tangan warga Desa Bojong.

“Dipusatkan di sana, termasuk untuk mewadahi UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) warga desa dan supaya bisa mendorong perekonomian,” imbuh Asep.

“Karena akan jadi sentral aktivitas masyarakat, banyak kuliner di sana, maka harapannya bisa jadi daya tarik kunjungan warga datang ke taman baca,” lanjutnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan