Sejalan dengan perkembangan serta kondisi perubahan yang semakin pesat, koperasi harus senantiasa mampu beradaptasi untuk perbaikan pola manajemen, pengelolaan kelembagaan, maupun pengelolaan usahanya.
Untuk itu kata Kadiskuk Jabar, ia menghimbau kepada seluruh generasi muda dan masyarakat, untuk terus melakukan perubahan dan perbaikan bagi pengembangan koperasi serta melakukan inovasi dalam rangka transformasi koperasi untuk pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, dengan mengembangkan zilenial coopreneurship menuju koperasi modern.
Sementara untuk tingkat Nasional, Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki dalam sambutanya menjelaskan, tema Harkop ke 75 mengusung tema “Transformasi Koperasi untuk Ekonomi Berkelanjutan” dengan tagline “Ayo Berkoperasi”.
Berbagai Langkah penanganan Pandemi covid 19 dan pemulihan ekonomi dilakukan pemerintah menunjukkan hasil yang baik dan diakui oleh dunia.
Perekonomian nasional secara bertahap mengalami pertumbuhan positif, pada tahun 2021 mencapai 3,69 persen atau lebih baik disbanding tahun 2021 mengalami kontraksi 2,07 persen. Kemudian pada kuartal I tahun 2022 yakni sebesar 5,01 persen (y-on-y), dimana capaian ini bahkan lebih tinggi dari negara anggota G20 lainnya, termasuk Jerman dan Tiongkok.
“Kemekop dan UKM RI mendukung agenda penguatan ekonomi khususnya oleh KUKM. Koperasi sebagai aggregator dan akselerator usaha UMKM anggota, terus dimodernisasi,” katanya di Ikopin University.
Menurutnya, program Akselerator Koperasi modern diproyeksikan untuk memilik 150 koperasi di berbagai sektor dengan dukungan berupa fasilitasi tenaga pendampingg, akses pembiayaan dari LPDB KUMKM dan Bank Himbara, kemitraan, offtaker/supplier serta teknologi dan inovasi yang relevan.
Tema “Transformasi Koperasi untuk Ekonomi Berkelanjutan” merupakan pengejahwantahan dari upaya koperasi bertransformasi dari citra model lama dan konvensional menjadi model baru dan professional.
“Perjalanan pembangunan koperasi diupayakan secara berkesinambungan agar koperasi tumbuh sejajaran dengan badan usaha lainnya, memiliki sensitifitas tinggi dalam pengembangan usaha dan diminati generasi muda” katanya.
Lanjut Teten, pemerintah terus menggelorakan Gerakan koperasi “Ayo Berkoperasi” dengan tujuan meningkatkan literasi perkoperasian dan genarasi muda tertarik untuk berkoperasi.
“Sebagai agen pembangunan, genarasi muda harus dibekali dengan pengalaman berusaha serta pembangunan karakter yang berbasis nilai gotong royong dan usaha bersama,”katanya.