“Jukir harus bisa menentukan target misalkan ini 100 meter, survey dikaji dulu. Kira-kira per hari berapa? Misal per hari bisa Rp 1 juta, harus dikaji dulu, jangan menentukan berdasarkan feeling dia. Harus dikaji,” imbuhnya.
Juru parkir dan pengawas yang tidak bertanggung jawab, kata dia, turut menjadi faktor utama kebocoran parkir.
“Selama ini ada permainan antara jukir sama pengawas. Dari jukir sudah dimainkan, belum lagi pas setor,” keluhnya.
Ia menegaskan bahwa juru parkir harus disiplin dan memiliki etos kerja yang baik. Terutama kepada pelayanan konsumen.
“Kalau misalkan dia mau parkir, mau masuk diacuhkan, pas keluar baru saja didatangi,” bebernya.
Agus berharap, PAD (Pendapatan Asli Daerah) Kota Bandung bisa didongkrak melalui pendaptan dari retribusi parkir. Oleh karena itu, ia berharap segala kendala dan kebocoran parkir bisa dibenahi dengan baik di Kota Bandung.*** (Arv)