Hari Tasyrik, Hari Istimewa dengan Larangan Puasa, Ini Keutamaan dan Amalannya

JABAREKSPRES.COM – Ketika selesai dengan perayaan Hari Raya Idul Adha, umat muslim akan memasuki hari istimewa yang disebut hari Tasyrik.

Hari tasyrik adalah hari raya umat Islam yang jatuh tiga hari setelah Idul Adha, yakni 11, 12, dan 13 Djulhijjah.

Disebut Tasyrik karena berasal dari bahasa Arab “syuruq” yang berarti terbit. Hal tersebut merujuk pada waktu penyembelihan hewan qurban saat matahari terbit.

Keistimewaan hari Tasyrik adalah karena pada hari tersebut seluruh jamaah haji di Tanah Suci sedang melaksanakan prosesi lempar jumrah di Mina.

Seperti dilansir dari laman Muhammadiyah.or.id, keterangan mengenai hari Tasyrik dijelaskan dari Imam Nawawi RA, yang berkata:

“Hari tasyrik adalah tiga hari setelah Idul Adha (yaitu 11, 12, 13 Dzulhijjah). Disebut tasyrik karena tasyrik itu berarti mendendeng atau menjemur daging qurban di terik matahari. Dalam hadits disebutkan, hari tasyrik adalah hari untuk memperbanyak dzikir yaitu takbir dan lainnya.” (Syarh Shahih Muslim, 8: 18).

Selain itu, hari tasyrik merupakan bentuk solidaritas umat Islam kepada jamaah haji yang tengah melempar jumrah. Jamaah haji menginap di Mina pada malam 11 Dzulhijjah, kemudian melempar jumrah di waktu siang 12 Dzulhijjah, dan meninggalkan kawasan tersebut pada waktu siang 13 Dzulhijjah.

Keutamaan Hari Tasyrik
Rasulullah SAW. bersabda dalam hadist yang diriwayatkan Abu Daud:

أَعْظَمُ الْأَيَّامِ عِنْدَ اللَّهِ يَوْمُ النَّحْرِ، ثُمَّ يَوْمُ الْقَرِّ. رواه أبو داود

Hari yang paling agung di sisi Allah adalah hari qurban, kemudian hari al-qarr. (HR. Abu Daud)

Menurut Ibnu Khuzaimah, yang dimaksud yaum al-qarr adalah hari setelah Idul Qurban. Mengingat keistimewaan hari tasyrik, hendaknya mengupayakan untuk mendapatkan rahmat dan pahala dari Allah SWT di hari tersebut.

Adapun amalan yang dapat dilaksanakan pada hari tasyrik, selain berqurban, yaitu memperbanyak zikir.

Dari Nubaisyah al-Hudzali RA. Rasulullah SAW bersabda:

أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ وَذِكْرٍ لِلَّ

“Hari Tasyrik adalah hari makan, minum, dan banyak mengingat Allah.” (HR. Muslim, Ahmad, Abu Daud, Nasa’i).

Istilah hari Tasyrik merupakan hal yang sering kita dengar ketika mendekati hari raya Idul Adha. Hari raya Idul Adha dan hari Tasyrik memang memiliki kedekatan dan saling berkaitan.

Dari segi tanggal, Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada 10 Dzulhijjah berurutan harinya dengan hari Tasyrik. Di mana hari Tasyrik jatuh pada tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah. Berdasarkan jumlah tanggalnya, maka hari Tasyrik berjumlah tiga hari.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan