SUMEDANG – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo akui setiap momentum hari besar di Indonesia kerap diwarnai dengan kenaikan harga pangan.
Pada kunjungannya ke area perkebunan di wilayah Desa Sukawangi, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Syahrul menyampaikan, fenomena kenaikan harga cabai di pasar baru-baru ini karena mendekati Hari Raya Idul Adha.
“Kenikan harga cabai menjelang Idul Qurban atau Idul Adha ini memang menjadi keprihatinan,” kata Syahrul pada Sabtu (2/7).
“Tidak hanya sekarang (terjadi kenaikan harga) tapi tiap tahun. Mau Idul Fitri, Idul Adha, Natal atau Tahun Baru, selalu jadi momentum dinamika kenaikan harga,” tambahnya.
Syahrul atau kerap disapa SYL juga berujar, salah satu komoditi yang dinilai menjadi sentra di wilayah Kabupaten Sumedang adalah cabai.
Karenannya, Kabupaten Sumedang cukup menjadi sorotan pada momentum menjelang Hari Raya Idul Adha, sebab hasil panennya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Saat ini (hasil panen) datar-datar saja, ditambah juga dengan iklim musim hujan sangat besar dan alah satu komoditi yang tergantung oleh musim adalah cabai,” ujarnya.
SYL menerangkan, dari neraca ketersediaan hasil panen cabai yang ada di berbagai sentral seperti Kabupaten Sumedang, Brebes, Aceh, Sumatera Barat dan daerah lainnya tergolong cukup memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Tapi memang ada persoalan seperti yang kita cek di sini, biaya logistiknya dari tempat (pertanian) ke pasar banyak yang terganggu, termasuk antar daerah,” ucap Mentan SYL.
Oleh sebab itu, dilanjutkan SYL, untuk daerah-daerah yang defisit pihaknya akan melakukan mobilisasi dari daerah-daerah yang surplus.
Hal itu dilakukan dengan tujuan supaya kebutuhan pangan khususnya saat ini cabai, akan mencukupi untuk mengintervensi daerah-daerah yang defisit.
Disamping itu, Mentan SYL menuturkan, pada momentum kenaikan harga cabai jelang Hari Raya Idul Adha cukup menjadi angin segar bagi para petani.
“Tadi ada yang membahagiakan, ternyata petani menikmati kenaikan harga. Kenaikan harga ini jangan sampai hanya pedagang yang menikmati, itu yang paling penting,” imbuhnya.
“Tentu tugas Kementan itu ketersediaan (bahan pangan), produktivitas. Tapi sesi harga di berbagai pihak kita (upayakan) bisa bersama (stabil),” lanjut SYL.