Banjir Menenggelamkan 1.538 Rumah di Bengkulu

Jabarekspres.com – Banjir terjadi di Bengkulu hingga membuat setidaknya 1.538 rumah warga tenggelam di tiga wilayah Provinsi Bengkulu sampai Jumat (1/7/2022).

Kota Bengkulu, Kabupaten Seluma dan Bengkulu Tengah menjadi wilayah yang terkena dampak parah dari banjir tersebut.

Khristian Hermansyah selaku Kabid Tanggap Darurat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu mengungkapkan bahwa masyarakat terdampak banjir sudah diberikan bantuan logistik.

“Dari tiga daerah di Bengkulu yang terdampak banjir terdapat ribuan permukiman penduduk yang terendam banjir,” ucap Khristian.

Adapun dari data yang diperoleh dari 1.538 rumah warga terendam di tiga wilayah Provinsi Bengkulu ini diantaranya Kota Bengkulu sebanyak 886 unit rumah, Seluma 379 rumah dan Bengkulu Tengah 273 rumah.

Bencana banjir ini melanda tiga kabupaten kota dan tersebar di 11 kecamatan, menurut laporan dari pmjnews.com.

Sedangkan ketinggian air bervariasi mulai dari 30 cm hingga 2 meter.

Sementara itu, di Kota Bengkulu, banjir menerjang lima kecamatan, di antaranya  Muara Bangkahulu, Selebar, Sungai Serut, Ratu Agung dan Kecamatan Kampung Melayu.

Sedangkan di wilayah Seluma, tersebar di dua kecamatan, di antaranya Desa Jenggalu di Kecamatan Sukaraja dan Desa Air Periukan, Kecamatan Air Periukan.

Untuk di wilayah Bengkulu Tengah, banjir merendam empat kecamata di antaranya Talang Empat, Pondok Kubang, Karang Tinggi dan Pondok Kelapa.

Banjir mulai melanda Bengkulu akibat hujan deras sejak Rabu hingga Kamis pagi yang menyebabkan terndamnya merendam sejumlah kawasan yang dilalui aliran sungai Bengkulu.

Kawasan tersebut mulai dari sejumlah rumah di Kawasan Bentiring, Tanjung Agung dan Tanjung Jaya, Rawa Makmur, Sukamerindu hingga Sawah lebar.

Terpantau ketinggian air sungai Bengkulu pada Kamis pagi 30 Juni setinggi 3,2 meter.

Ketinggian ini jauh melampaui ketinggian normal yakni di bawah 2 meter.

Riko penjaga Pintu Air Tanjung Agung dan Tanjung Jaya memprediksi ketinggian akan kembali naik, karena hujan di kawasan gunung masih terjadi.

Diperkirakan air kembali naik dan diharapkan warga juga waspada kemungkinan hal kenaikan air ini,” ujar Riko.

Selain merendam rumah warga, air juga mulai menggenangi kawasan akses jalan seperti di kawasan Rawa makmur, Bentiring dan Tanjung Agung.*** (Disway.id)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan