BANDUNG – Wilayah Bandung Raya yang meliputi Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi dan Kabupaten Sumedang, masih masuk musim hujan. Meski seharusnya dalam kurun waktu Mei-Juni ini sudah memasuki musim kemarau.
Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu menjelaskan saat ini dinamika atmosfer pada kondisi La Nina dengan kategori lemah hingga sedang. Hal ini membuat awal musim kemarau di Bandung Raya pada tahun ini diawali dengan potensi hujan.
“Berdasarkan dinamika atmosfer yang telah kita sampaikan, ada kondisi La Nina dengan kategori lemah hingga sedang, sehingga mengawali di awal musim kemarau tahun ini ada potensi turun hujan,” ujar Rahayu saat dihubungi, Jumat (24/6).
“Berdasarkan pantauan curah hujan, didapatkan jumlah curah hujan pada dasarian II (antara tanggal 11-20) Juni kurang dari 50 mm/dasarian,” ujar Rahayu.
Jumlah curah hujan tersebut menandakan hingga dasarian II Juni, intensitas hujan yang turun di wilayah Bandung Raya ialah hujan sedang.
Rahayu juga menjelaskan, kondisi semacam ini mirip dengan kondisi di Bandung Raya pada tahun sebelumnya.
“Tapi sekarang sedikit lebih lama hujannya daripada tahun lalu, karena ada gangguan La Nina. Kondisi La Nina ini diprediksi masih berlangsung hingga bulan Juni ini,” ujar Rahayu.
Lebih lanjut Rahayu mengatakan, pada bulan Juli-Agustus-September mendatang, kondisi La Nina akan memasuki kondisi netral. Sehingga tidak akan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap potensi pertumbuhan awan atau memasuki periode musim kemarau.
Selain kondisi La Nina, Rahayu juga menyebut hal ini dipengaruhi oleh suhu permukaan laut di perairan Jawa Barat yang cenderung hangat. Sehingga menyebabkan wilayah ini masih berpotensi turun hujan.
“Hingga akhir Juni ini, potensi cuaca secara umum pada pagi hingga siang hari, cerah berawan hingga berawan,” kata Rahayu.
“Potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang berpeluang terjadi pada siang, sore hingga permulaan malam hari,” sambungnya.
BMKG Bandung juga memprediksi, dua hari kedepan atau tanggal 25-26 Juni 2022, akan ada penurunan suhu udara di wilayah Bandung Raya.
“Sehingga dengan kondisi cuaca seperti ini, dan masih dalam kondisi pandemi, diimbau masyarakat tetap menjaga badan supaya tetap fit dengan mengkonsumsi minuman hangat,” ungkapnya.