Jabarekspres.com — Empat bulan sudah konflik Ukraina-Rusia terjadi semenjak Februari kemarin.
Vladimir Putin belum juga menghentikan apa yang ia sebut sebagai “operasi militer khusus”. Karena konflik terus berlanjut, nyawa-nyawa pun melayang.
Kabar terbaru menyebutkan bahwa setidaknya 15 orang meninggal akibat serangan Rusia di wilayah timur Kharkiv. Dari 15 orang korban itu, seorang anak berusia delapan tahun salah satunya, menurut laporan dari pejabat berwenang di sana, Oleg Synegubov, seperti dikutip The Moscow Times, Rabu (22/6/2022).
Selain itu, pada Senin (20/6/2022), juru bicara presiden Rusia, Dmitry Peskov, mengatakan bahwa dua orang warga negara Amerika telah ditangkap dan ia tak bisa menjamin mereka tidak akan dihukum mati.
“Saya tidak bisa menjamin apa-apa. Itu tergantung pada penyelidikan,” kata Dmitri Peskov dalam wawancara dengan NBC, seperti dikutip TASS, Selasa (21/6/2022).
Dua warga negara Amerika ini diketahui bernama Alex Drueke (39) dan Andy Huynh (27). Mereka merupakan kombatan yang terjun untuk membantu pasukan Ukraina dalam pertempuran di Kharkiv, dikutip dari Daily Mail, Selasa (21/6/2022).
Dua warga negara Amerika tersebut merupakan veteran yang “terlibat dalam aktivitas ilegal di teritori Ukraina. Mereka terlibat dalam penembakkan terhadap militer kami,” kata Peskov, seperti dikutip dari NDTV, Selasa (21/6/2022).
Mereka kini telah ditangkap oleh pasukan Rusia. Peskov lantas tidak bisa menjamin dua warga Amerika ini untuk tidak dihukum mati.
Kabar dari Peskov itu langsung mendapat sorotan Gedung Putih. Nyawa kedua warganya yang tidak bisa dijamin itu ditanggapi oleh juru Gedung Putih John Kirby.
“Ini adalah hal mengerikan bahwa seorang pejabat publik di Rusia bahkan akan menyarankan hukuman mati bagi dua warga negara Amerika yang berada di Ukraina,” kata John Kirby, setelah juru bicara Kremlin mengatakan kedua orang itu tidak dilindungi oleh Konvensi Jenewa, seperti dikutip The Moskow Times, Rabu (22/6/2022).
Pada hari Jumat, Presiden Amerika Joe Biden mengatakan bahwa ia tidak tahu keberadaan Drueke dan Huynh. Belum ada keterangan resmi dari Biden terkait ancaman hukuman mati atas dua masyarakatnya itu.
Memasuki hari ke-100 konflik Ukraina-Rusia, PBB menyatakan bahwa perang ini telah menjadi pemicu krisis pangan dunia dan membuat 12 juta warga Ukraina meninggalkan tanah airnya sendiri untuk mengungsi, dikutip dari UN News, Jumat (3/6/2022).***