BANDUNG – Koordinator Panitia Pelaksana (Panpel) Persib Bandung yang mewakili PT PERSIB Bandung Bermartabat (PBB) Budi Bram dalam penyelanggaraan pertandingan Persib vs Persebaya di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Jumat (17/6) lalu yang menyebabkan dua bobotoh meninggal, mengaku siap menempuh tahap evaluasi dan bahkan mundur dari posisinya.
“Terus terang ini di luar kendali saya. Saya yakin ini musibah, tidak ada yang ingin kejadian ini terjadi. Sebagai penanggung jawab Panpel, saya pribadi minta maaf atas penyelenggaraan pengamanan, sukses prestasi tim tidak dibarengi penyelenggaraan keamanan,” ujarnya di Graha Persib, Jl. Sulanjana No. 17 Kota Bandung.
Ia menambahkan, kejadian bobotoh yang meninggal pada laga tersebut merupakan pelajaran bagi pihak Panpel dan menjadi sebuah pengalaman agar event serupa tidak terulang di ranah sepak bola tanah air.
“Semoga ini terjadi terakhir kali di Indonesia atau di mana pun. Sebagai penanggung jawab, saya siap mundur, tapi saya masih punya tanggung jawab untuk menyelenggarakan pertandingan. Saya siap mundur siap evaluasi tapi saya minta untuk selesaikan pertandingan hari ini,” kata Budi.
Pada hari ini, ia meminta waktu dan izin kepada Bobotoh yang sedang berunjuk rasa untuk melanjutkan menghadiri pertandingan di Stadion Si Jalak Harupat.
“Saya pun minta waktu untuk ke Jalak Harupat karena sudah jadi tugas saya untuk penyelenggaraan hari ini,” pintanya.
Ia pun turut memberi alasan kepada Bobotoh tentang dirinya yang tak kunjung merespon. “Kenapa saya tidak segera merespon? Karena saya harus fokus dipertandingan sisa. Saya tidak ingin prestasi Persib terhenti,” ucapnya.
Ia mengatakan dirinya merasa ikhlas atas segala keputusan yang diambil nanti. “Saya legowo, jika nanti saya harus mundur, saya siap. Tapi izinkan saya selesaikan pertandingan hari ini, sekali lagi saya minta maaf kepada bobotoh terutama keluarga korban seluruh pecinta sepak bola Indonesia,” tandasnya.
Masih di tempat yang sama, Komisaris PT PBB Umuh Muchtar mengatakan, bahwa hal ini merupakan musibah dan meski dirinya sudah memprediksi pembludakan penonton dan melakukan antisipasi, insiden tak dapat dihindarkan.