Jabarekspres.com- SyIrik adalah suatu perbuatan menyekutukan Allah SWT. Dalam ajaran Islam Syirik atau Musyrik merupakan perbuatan dosa yang tak bisa diampuni kecuali dengan pertobatan dan meninggalkan kemusyrikan sejauh-jauhnya. Kali ini Jabarekspres akan memberikan contoh khutbah jumat yang mengangkat tema tentang percaya dukun dan peramal. Berikut Khutbah Jumat tentang Mendatangi Dukun dan Peramal.
Perbuatan syirik ini terdapat 3 jenis menurut Syekh Ibnu Hasan Bisry At-Turjani. Yakni musyrik murni, musyrik perbuatan, musyrik memuja.
SyIrik murni
Merupakan perbuatan menyekutukan Allah SWT dengan cara menafikan agama. orang yang benar perbuatannya serta ibadahnya semua dilakukan tidak sesuai dengan akidah Islam.
SyIrik perbuatan
Merupakan perbuatan menyekutukan Allah SWT dengan cara masih mempercayai hal-hal lain seperti masih percaya kepada benda-benda pusaka yang mempunyai kekuatan termasuk pergi ke dukun dan peramal.
SyIrik pemujaan
Perbuatan orang-orang Islam awam, yang masih pergi ke tempat-tempat keramat seperti kuburan, pohon keramat dan sebagainya.
Berikut memberikan contoh khutbah jumat yang mengangkat tema tentang percaya dukun dan peramal.
Khutbah Jumat tentang Mendatangi Dukun dan Peramal
Khutbah Pertama
Innal hamda lillaah, nahmaduhuu wanastaiinuhuu wanastaghfiruh, wanauudzu billaahi min suruuri anfusinaa, wamin sayyiaati a’maalinaa, mayyahdillaahu falaa mudlillalah, waman yudlilhu falaa haadiyalah.
Asyhadu allaa Ilaaha illalloohu wahdahuu laa syariikalah, waasyhadu anna Muhammadan abduhuu warasuuluh.
Allaahumma sholli ‘alaa Muhammadin, wa ‘alaa aalihii waash haabiihii ajmaiin.
Innallooha wa malaaikatahuu yusholluuna ‘alan Nabi, yaa ayyuhalladziina aamanuu sholluu ‘alaihi wa sallimuu tasliimaa.
Ya ayyuhaladzi naamanu, taqullooha haqqa tuqaatih, walaa tamuutunna illa waantum muslimuun.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Mengawali khutbah pada siang hari yang penuh keberkahan ini, khatib berwasiat kepada kita semua terutama kepada diri khatib pribadi untuk senantiasa berusaha meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wata’ala dengan melakukan semua kewajiban dan meninggalkan seluruh yang diharamkan.
Hadirin jamaah shalat Jumat rahimakumullah,
Di antara kewajiban hati adalah bertawakal kepada Allah, yaitu bersandar dalam segala urusan kepada Allah. Wajib bagi kita bersandar kepada Allah, karena Allah-lah pencipta manfaat dan mudarat serta pencipta segala sesuatu. Tidak ada yang menimpakan bahaya dan memberikan manfaat secara hakiki kecuali hanya Allah.