JABAREKSPRES.COM – Camillia Laetitia Azzahra atau Zara, merupakan putri satu-satunya Ridwan Kamil yang juga adik dari Emmeril kahn Mumtadz atau Eril. Setelah 7 bulan lebih Instagramnya tak ada postingan, hari ini Zara mengunggah fotonya saat sedang peluk peti Jenazah Eril yang berada didalam mobil jenazah.
Momen tersebut merupakan saat terakhirnya bersanding dengan sang kakak. Zara terlihat memejamkan matanya sambil memeluk peti jenazah Eril di sepanjang jalan menuju lokasi pemakaman di Kampung Geger Beas, Desa Cimaung, kecamatan Banjaran, kabupatan Bandung.
Dalam keterangan fotonya, yang diunggah akun media sosial Instagram pribadi bernama @camilliaazr, Zara menyampaikan pesan haru kepada Eril dengan tulisan berbahasa inggris.
“Pelukan terakhir, Menjadi adikmu adalah hadiah terbaik yang Allah berikan padaku,” ucap Zara pada Selasa 14 Juni 2022. setelah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia.
Zara menyampaikan terimakasih kepada Eril, yang telah berjasa telah mendidik Zara sekaligus menjadi teman terbaik di semasa hidupnya. Disisi lain, Zara menganggap jika Eril merupakan seorang panutan dan mentor terbaiknya.
“Thank you a Eril, Semoga kamu beristirahat dengan penuh cinta dan sampai bertemu nanti,” tutupnya.
Dalam 3 jam, unggahan tersebut mendapatkan komentar lebih dari 10 ribu komentar dari netizen. dan mendapatka 430 ribu lebih like. Netizen banyak yang menyampaikan bela sungkawanya atas kepergian Eril, dan tak sedikit yang memberikan semangat untuk Zara agar tidak terlalu bersedih. Ada pula yang menyuruhnya kembali bangkit menjadi manusia sukses seperti yang diinginkan kakaknya.
Sebelumnya, Ridwan kamil menyampaikan sepenggal cerita tentang anak sulungnya, Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril, seusai prosesi pemakaman.
“Izinkan saya menyampaikan sepenggal rasa cinta, siapa itu Eril dan hikmah dari kepergian Eril,” kata Ridwan Kamil, seperti dikutip Antara.
Dia lantas menceritakan bagaimana 14 hari masa pencarian Eril terasa begitu panjang dan melelahkan bagi keluarganya serta bagaimana keluarganya akhirnya menerima kepergian Eril dengan hati lapang dan memetik pelajaran dan hikmah dari kejadian itu.
Dia juga mengemukakan bahwa amal anak sulungnya dalam masa 23 tahun hidupnya ternyata sudah memadai untuk mendatangkan kecintaan dari banyak orang.