BANDUNG – Selama tiga tahun terakhir, angka kemiskinan di Kota Bandung masih mengalami peningkatan. Beberapa hal menjadi penyebab angka tersebut terus bertambah.
Anggota DPRD Kota Bandung, Rendiana Awangga mengatakan, naiknya angka kemiskinan tersebut terdampak dari imbas kemunculan pandemi yang menyerang seluruh sektor industri.
“Di mana pada saat pandemi memang banyak sekali masyarakat yang terkena imbas regulasi. Mulai dari pemutusan hubungan kerja (PHK),” ungkap Kang Awang, sapaan akrabnya, kepada wartawan saat dihubungi, Jumat (10/6).
“Penghentian dan pembatasan kegiatan tersebut, membuat pendapatan warga berkurang. Atau malah tidak memiliki penghasilan,” tambahnya.
Anggota dewan dari Fraksi Nasdem tersebut, mengungkapkan bahwa pemerintah perlu terus memastikan kelanjutan hidup warga yang masuk kategori miskin ini.
“Pemerintah harus hadir dengan membuat program yang menyentuh langsung terhadap warga miskin. Program jaring pengaman sosial, memastikan minimal warga miskin mudah mendapatkan akses pelayanan dasar,” ucapnya.
Kota Bandung, kata Kang Awang, perlu secara intens dan berkelanjutan untuk monitoring dan lakukan evaluasi terhadap program-program tersebut, “Apakah tepat sasaran dan efektif?”
Dia mengaku, anggaran yang disediakan, tentu, telah dibuat seproporsional mungkin. Selain itu, masalah kemiskinan yang berlarut-larut ini juga perlu melibatkan segala unsur.
“Karena pengentasan kemiskinan bukan hanya bicara pemerintah semata, perlu adanya kolaborasi yang menyeluruh antara masyarakat, pemerintah dan pihak swasta,” ungkapnya.
“Bagaimana (caranya) selain anggaran, pemerintah membuat regulasi yang dapat kemudian menciptakan ekosistem masyarakat. Yang medukung terciptanya pembangunan manusia dan dinamika sosial yang saling menguatkan antara satu sama lain,” sambung Kang Awang.
Menurutnya, terkait anggaran untuk dana penanggulangan kemiskinan tidak hanya bersifat sektoral. Namun, di seluruh kedinasan, mayoritas menyiapkan program-program demikian.
“Program yang bertujuan untuk menentaskan kemiskinan dan mencegah bertambahnya warga miskin. Baik itu (kedinasan) bidang pendidikan, tenaga kerja, infrastruktur dan dinas lainnya. Memiliki perannya masing-masing,” papar Kang Awang.
Semua upaya terus diupayakan, dia mengaku, hal tersebut tentunya selepas terkena pandemi beberapa waktu, muncul adanya ‘force majeure’ yang tidak dihindari.
“Tapi saya optimis melihat saat ini Kota Bandung sudah mulai bergerak kearah yang lebih baik. Saya meyakini di tahun depan dengan kolaborasi seluruh pihak tingkat kemiskinan akan berkurang,” jelasnya.