Di lokasi tersebut lahan hortikultura dibuat tertutup oleh terpal plastik. Hal tersebut diperparah dengan rumput yang disemprot sehingga mati hingga akar.
Di sana dari 80 ribu hektare hanya 30 ribu yang ada pohonnya, 50 ribu jadi lahan hortikultura. Ini problem. Saya tidak mau tahun ini jadi tahun bencana karena terjadi alih fungsi hutan.
Hutan harus tetap hutan tidak boleh jadi lahan pertanian. Kita lihat variabelnya siapa pemilik tanah paling luas adalah pemilik modal di Jakarta yang punya akses terhadap kekuasaan dan menguasainya sangat luas.
“Rakyat tidak bisa tanam hortikultura karena modalnya harus kuat, rata-rata mereka (rakyat) jadi kuli,” ujar Kang Dedi Mulyadi. (Pojoksatu-red)