Biografi Lengkap Airlangga Hartarto

Dengan posisi Presiden Direktur, ia memimpin PT. Jakarta Prime Crane di tahun 1991.

Pada tahun 1998, awal karir politik dimulai. Airlangga kemudian memutuskan masuk ke dalam Partai Golkar.

Pada 2004 Airlangga ditunjuk sebagai Wakil Bendahara Partai periode 2004-2009.

Kemudian Airlangga mencoba mengikuti untuk menjadi Calon Legislatif (Caleg). Dia duduk dikursi Palemen DPR RI periode 2009-2014.

Jabatan yang dia emban Ketika di kursi legislative adalah sebagai Ketua Komisi VI DPR-RI, yang mengurusi sektor perdagangan, perindustrian, koperasi, UKM, dan BUMN.

Setelah satu musim, Airlangga kembali ikut Pileg melalui daerah pemilihan V Kabupaten Bogor.

Airlangga kembali terpilihdengan perolehan suara 113.939. Dalam periode keduanya ini, dia membidangi urusan energi sumber daya mineral, lingkungan hidup, riset, dan teknologi.

Di Partai Golkar, karir politik kembali berpihak kepada Airlangga. Pada 13 Desember 2017, Airlangga resmi menjabat Ketua Umum Golkar.

Airlangga Hartarto juga dipercaya oleh Presiden Joko Widodo untuk mengemban tugas melanjutkan Saleh Husin sebagai Menteri Perindustrian, pasca reshufle Kabinet Indonesia Kerja 1 tahun 2016.

Pada tanggal 27 Juli 2016, Airlangga berhasil mengikuti langkah almarhum ayahnya dulu yang menjabat sebagai Menteri Perindustrian RI.

Airlangga Hartarto resmi ditunjuk Jokowi sebagai Menteri Perindustrian RI ke-28 menggantikan Saleh Husin.

Terpilihnya kedua kali Jokowi memenangi pilpres, menggeser naik posisi Airlangga menjadi Menteri Perekonomian RI periode 2019-2014.

Harapan Jokowi pada sektor industri 4.0 dan bagaimana mengurangi defisit anggaran negara menjadi tugas prioritas diantara yang lain.

Beberapa tugas penting dari Presiden Jokowi yang harus dituntaskan seperti beberapa isu-isu yakni: mendorong keuangan inklusif, meminimalisir defisit neraca perdagangan, mengevaluasi paket kebijakan dan kebijakan satu peta dengan kerja sama ekonomi sub regional, sampai mengawal sistem integrasi terpadu (OSS) dan mewujudkan Kredit Usaha Rakyat secara nyata.

Di masa Pandemi Covid-19 Airlangga juga diberikan tugas berat sebagai penanggungjawab penuh Komisi Pengendalian Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCN).

Belum lagi peran sentralnya untuk terus memonitor-mengawasi kerja Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan Indonesia National Single Window (INSW).

Di luar kesibukannya sebagai pengusaha dan pejabat pemerintahan juga partai, ia menyempatkan diri menulis beberapa buku seperti “Strategi Clustering dalam Industrialisasi Indonesia” pada 2004.

Tinggalkan Balasan