Jabarekspres.com – Highly sensitive person di kenal juga dengan sebutan sensory processing sensitivity (SPS). Highly sensitive person (HSP) adalah seseorang yang memiliki kadar sensitivitas atau kepekaan yang tinggi. Kepekaan bisa secara emosional, fisik, maupun interaksi sosial. Di perkirakan, sekitar 15–20% populasi dunia tergolong dalam kepribadian HSP.
Individu HSP umumnya akan lebih peka terhadap stimulasi yang terjadi di lingkungannya. Keramaian, kebisingan, interaksi sosial dengan banyak orang bisa membuat individu HSP kelelahan karena terlalu banyaknya stimulasi.
HSP ini bukanlah sebuah gangguan kesehatan mental, namun merupakan bagian dari sifat kepribadian. Kondisi ini umumnya di pengaruhi oleh genetik. Walaupun kepribadian HSP di dominasi oleh seorang introvert, namun seorang ekstrovert atau ambivert juga bisa menjadi HSP.
Maka, tak perlu perawatan mental atau perlu di ubah, namun perlu di kelola agar seseorang dapat beraktivitas secara optimal.
Karakteristik Utama Kepribadian Highly Sensitive Person bukan hanya sekadar gampang baper, berikut ini adalah beberapa karakterisitik utama orang dengan kepribadian highly sensitive person:
- Memiliki intuisi yang kuat
Pribadi HSP adalah orang dengan intuisi yang cukup tajam. Firasat yang datang dari dalam dirinya membuat mereka bisa melihat sesuatu dari banyak sisi, bahkan hal yang tidak terpikirkan oleh orang lain sekalipun. - Memiliki empati yang tinggi
Pemilik kepribadian HSP memiliki empati yang cukup tinggi. Intuisi yang kuat membuat mereka ahli dalam memahami perasaan orang lain, sering memikirkan perasaan orang lain, dan bisa menjadi pendengar yang baik. - Tertarik pada keindahan seni dan alam
Memang sih keindahan seni dan alam memiliki daya tariknya sendiri bagi semua orang. Tetapi, pribadi HSP memaknai kedua hal itu lebih dalam. Mereka cenderung mengisi ulang energi mereka secara fisik dan mental serta mengekspresikan perasaannya lewat karya seni atau keindahan alam bebas. - Tidak nyaman dengan banyak rangsangan
Karena terlalu sensitif, individu HSP tidak nyaman berada di tempat yang banyak rangsangan, misalnya tempat yang penuh orang, suara bising, dan cahaya. Mereka lebih merasa damai berada di tempat tenang, sunyi, dan sepi, serta lebih suka berinteraksi dengan kelompok kecil yang berisi orang-orang terdekatnya.