Berangsur Membaik, Lirih Perajin Saung Angklung Udjo Sempat Dirundung Pandemi

Kemajuan teknologi, serba instan, dan modernisasi membikin khawatir Adang. Seorang anak muda, lanjutnya, sangat sulit sekali dipisahkan dengan smartphone.

“Susah, sih, kalau anak sudah pegang HP. Jadi, memang harus diajak. Saya juga sering memperkenalkan ke anak muda. Kolaborasikan musik barat, keras, dan metal yang dipadukan dengan angklung. Maupun instrumen bambu lainnya seperti karinding,” tambahnya.

Padahal, masa depan budaya berada di tangan mereka yang muda-muda. “Karena ini warisan budaya. Jadi ayolah bersama-sama mumule (lestarikan) budaya. Tak perlu jauh-jauh. Perkenalkan dulu saja kepada yang terdekat, lingkungan keluarga misalnya. Kalau bukan kita, siapa lagi, kan?” pungkasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan