Lagi, Kemenag OKU Laporkan 6 Santri Jadi Korban Pelecehan Seksual Pimpinan Pondok Pesantren

JABAREKSPRES.COM – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan melaporkan adanya Santri korban tindak pelecehan seksual di lingkungan pondok pesantren di wilayahnya.

Sebanyak enam orang santri diduga menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan kiai atau pimpinan pondok pesantren.

“Kemenag OKU Timur telah menurunkan tim untuk melakukan pengecekan, mulai dari aparat desa setempat maupun pengurus ponpes,” kata Kepala Kantor Kemenag OKU Timur H. Abdul Rosyid, Sabtu (21/5)

Peristiwa yang terjadi di salah satu pondok pesantren di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur Sumatera Selatan ini, diketahui dilakukan oleh seorang kiai berinisial R (52), pimpinan pondok pesantren di Desa Nusa Raya, Kecamatan Belitang III.

Kemenag OKU Timur telah menerjunkan tim untuk memeriksa dugaan pelecehan terhadap enam santriwati tersebut.

Dia mengatakan pihaknya sudah memanggil pihak pondok pesantren tersebut, termasuk oknum yang melakukan pelecehan seksual.

Rosyid menyayangkan peristiwa ini terjadi di lingkungan pondok pesantren.

Kiai di ponpes seharusnya menjadi tauladan bagi santri, tetapi malah melakukan perbuatan bejat.

“Informasi yang kami dapat, ada enam santri yang menjadi korban pelecehan itu. Namun, kami belum dapat data nama-nama korban.”

“Yang jelas, kami menyayangkan tindakan ketua ponpes itu. Seorang kiai yang seharusnya menjadi tauladan bagi santri, tetapi kelakuannya seperti itu,” imbuh dia.

Saat disinggung sanksi apa yang diberikan terhadap pelaku dan ponpes tersebut, Rosyid menyebutkan pihaknya akan mendengarkan kesepakatan dan keinginan dari masyarakat.

Menurut dia, ponpes tersebut bisa dicabut izinnya jika masyarakat sekitar sudah tidak percaya dan tak menginginkan adanya ponpes itu.

“Jika masyarakat setempat sudah antipati dan meminta agar ponpes tersebut ditutup, dirinya siap menutup,” pungkas Rosyid. (dis/rit)

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan