Selama Ramadan 2022 produk makanan dan minuman fesyen, kebutuhan rumah tangga, adalah produk paling dicari dipenjualan Tokopedia.
Head of External Communications Tokopedia, Ekhel Chandra Wijaya mengatakan, berbagai kebutuhan makanan dan minuman yang paling dicari adalah madu, kue kering dan kopi.
“Itu adalah produk terlaris di Tokopedia Nyam!. Sedangkan mie instan jadi menu penyelamat sahur favorit di Tokopedia NOW!,” ujar Ekhel dalam keterangannya, Kamis, (18/5).
Tidak kalah dengan produk makanan minuman, penjualan perlengkapan ibadah juga melonjak hampir 4 kali lipat.
Berbagai perlengkapan ibadah seperti kerudung, gamis dan peci merupakan produk paling banya dibeli oleh masyarakat.
Peningkatan ini seiring dengan momentum Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri yang sudah diizinkan oleh pemerintah. Sehingga, animo masyarakat membeli produk perlengkapan ibadah meningkat tajam.
Untuk aktivitas sosial, pengumpulan donasi yang bersumber dari Zakat, Wakaf dan Fidyah berhasil terkumpul dana sebesar Rp 15 Miliar.
Selain itu, menjelang datangnya Idul Fitri, permintaan pengiriman parsel lebaran mengalami peningkatan.
Produk Parsel yang terdiri dari berbagai macam produk makanan dan perlengkapan ibadah ini banyak dipesan selama ramadan lalu.
‘’Jenis parsel yang kerap dikirim masyarakat lewat Tokopedia Parsel Ramadan adalah kue kering, perlengkapan ibadah dan perawatan tubuh dan jarak terjauh untuk pengiriman parsel adalah Pekanbaru sampai Jayapura,” ujarnya.
Salah satu, pengguna Aplikasi Penjualan Tokopedia Tissa Aunilla dan Irvan Helmi mengaku, adanya peningkatan penjualan selama ramadan.
Produk UMKM dengan nama Pipiltin Cocoa mendapat pesanan dari berbagai daerah di Indonesia.
Tissa mengatakan, untuk mengembangkan bisnisnya, Pipiltin Cocoa memberdayakan lebih dari 2.000 petani cokelat lokal dari Aceh hingga Papua.
“Penjualan Pipiltin Cocoa meningkat lebih dari 3 kali lipat berkat kampanye Tokopedia Parsel Ramadan,” ungkap Tissa dan Irvan.
Pada kesempatan lain, Tokopedia bersama Ahli Gizi berbagi tips untuk masyarakat mengenai kebiasaan masyarakat dalam mengkonsumsi makanan selama merayakan Idul Fitri yang biasanya kurang memperhatikan nilai gizi.
Kebiasaan ini terjadi seiring dengan banyaknya makanan dan minuman yang tersedia Ketika merayakan lebaran Idul Fitri.
Ahli Gizi, dr. Elfina Rachmi, MGizi, SpGK mengatakan, kebiasaan ini harus diatur Kembali agar pola makanan dengan asupan gizi yang baik dapat dilakukan pasca lebaran Idul Fitri.