JAKARTA – Kematian anak akibat hepatitis misterius terus bertambah. Hingga saat ini, total kematian anak akibat hepatitis misterius mencapai 7 anak. Data resmi Kementerian Kesehatan menegaskan tujuh kematian anak-anak itu diyakini tergolong sebagai hepatitis misterius.
Meski begitu, status mereka masih ‘pending klarifikasi’ karena laboratorium masih menyelidiki sampel darah untuk mengecek kandungan adenovirus di dalamnya.
“Sekarang sudah 7 meninggal,” kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi kepada JawaPos, Kamis (12/5).
Tujuh anak tersebut terdiri kematian 4 anak di DKI Jakarta, 1 Kalimantan Timur, 1 Jawa Timur, dan 1 Sumatera Barat. Baru-baru ini muncul juga kabar bayi meninggal dengan gejala mirip hepatitis misterius di Sumatera Utara.
“(Kasus) yang Sumut masih dicek,” tegas Nadia.
Berkaca dari 3 kasus kematian anak pada saat awal ditemukan periode 2 pekan hingga 30 April di Jakarta, kondisi 3 anak tersebut saat datang ke RS sudah timbul gejala lanjut seperti diare hebat dan juga gejala sakit kuning. Kemenkes meminta masyarakat untuk segera membawa anak mereka jika sudah muncul gejala awal seperti mual, muntah, dan diare.
Kementerian Kesehatan melalui Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mengeluarkan Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/2515/2022 Tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology) tertanggal 27 April 2022. Surat itu diterbitkan seiring kabar meninggalnya 3 anak di Jakarta karena kasus hepatitis yang disebut juga dengan sakit kuning. (jawapos-red)