Jabarekspres.com – Media Sosial saat ini geger dengan pembahasan LGBT karena Deddy Corbuzier undang pasangan gay ke podcast miliknya. Banyak netizen twitter yang menyalahkan Deddy karena menormalisasikan LGBT di lingkungan masyarakat.
Dalam podcast tersebut, pasangan gay bernama Ragil Mahardika serta pasangannya Frederik Vollert membuka secara terang-terangan menjelaskan kehidupan LGBT serta pembahasan LGBT lebih jauh. Sebenarnya apa itu LGBT? Di kutip dalam hallosehat.com, LGBT merupakan singkatan dari Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender.
Awalnya pada tahun 1990, LGBT di gunakan untuk merujuk pada kelompok homoseksual dan transgender saja. Sekarang, singkatan ini melingkupi lebih banyak orientasi seksual dan beragam identitas gender.
Untuk menunjukkan representasi yang lebih menyeluruh, singkatan LGBT berkembang menjadi LGBTQIA atau LGBTQ+. Meskipun begitu, LGBT memang lebih umum di gunakan sebagai istilah yang merepresentasikan kelompok dengan orientasi seks dan gender yang berbeda dari heteroseksual dan cisgender (berkaitan dengan jenis kelamin).
LGBT mencakup orientasi seksual dan identitas seksual yang bervariasi di luar dari orientasi seks dan gender yang umum ditetapkan dalam masyarakat, yaitu heteroseksual dan cisgender. Saat memahami perbedaan orientasi seksual dan gender pada LGBT, penting untuk di ketahui bahwa orientasi seksual dan identitas gender adalah dua hal yang berbeda.
Orientasi seksual merujuk pada ketertarikan secara seksual, romantis, ataupun emosional pada individu lain yang memiliki jenis kelamin atau identitas gender tertentu. Jenis-jenis orientasi seksual dalam LGBT contohnya adalah homoseksual, biseksual, panseksual, aseksual dan lain-lain.
Sementara identitas atau ekspresi gender adalah perasaan internal atau kesadaran yang berasal dari dalam diri yang mendefinisikan seseorang sebagai perempuan, laki-laki, transgender, bigender, nonbinary, dan lain-lain.
Namun, identitas gender tidak berkaitan dengan kondisi biologis seseorang yang di tunjukkan dari jenis kelamin atau kode genetik. Sebagai contoh, seseorang bisa mendefinisikan dirinya sebagai perempuan meskipun ia terlahir dengan jenis kelamin laki-laki dan memiliki kromosom XY.
Setiap orang dapat memiliki orientasi seksual dan identitas gender sekaligus. Namun, suatu identitas gender tidak lantas menentukan orientasi seksual tertentu seperti pada konsep cisgender dan heteroseksual.