Soal Insiden Terpisahnya Anak dan Orangtua di Pantai Pangandaran, Ini Penjelasan Lifeguard

PANGANDARAN – Gelombang pengunjung objek pariwisata di Pantai Pangandaran, Jawa Barat pada libur lebaran tahun ini amat membludak. Bahkan kepadatan terpantau semenjak H-1 menjelang hari raya idul fitri.

Dibandingkan dengan dua tahun lalu yang masih terkena imbas pandemi, angka pengunjung yang berwisata di Pantai Pangandaran kali ini bisa mencapai dua kali lipat atau bahkan lebih.

Kendati membawa angin segar bagi para pegiat pariwisata, kepadatan pengunjung di Pantai Pangandaran nyatanya memunculkan ‘pekerjaan rumah’ tersendiri bagi lifeguard pantai. Lantaran banyak pengunjung pariwisata yang masih marak terpisah dari rombongan.

Sekretaris Badan Penyelamat Pariwisata Tirta (Balawista) Lifeguard Pangandaran, Fadia Haaya Nuraini mengungkapkan, insiden terpisahnya anak dengan orangtua dan sebaliknya, terjadi karena beberapa penyebab.

“Rata-rata akibat anak lagi asik bermain, orang tuanya melipir ke pinggir, pas ke pinggir anaknya lupa,” ucapnya saat ditemui wartawan Jabar Ekspres di kantor Pusat Koordinasi Pengawas Pantai, Pangandaran, Jumat (7/5).

Mungkin, lanjutnya, saking padatnya pengunjung pariwisata di Pantai Pangandaran serta sang anak yang terlalu asik bermain. Membuatnya tidak sadar saat posisi rombongan berpindah.

“Jadi, pas ke pinggir, (anak) baru sadar orang tuanya sudah tidak ada,” sambungnya.

“Sejauh ini kita menerima data dari lapangan, untuk penemuan anak ataupun terpisah dari orang tua dan anak. Itu semua clear. ditemukan semua. Hanya perlu menunggu berapa menit saja agar si anak atau orang tua dijemput rombongan,” tambahnya.

Dia pun mengingatkan, rombongan yang membawa anak kecil, terutama khususnya bagi para orang tua untuk selalu menjaga anaknya dan terus diperhatikan.

“Jangan sampai anak mencari orang tua, orang tua mencari anak. Selalu diimbau dan diawasi anaknya saat berlibur di Pantai Pangandaran,” imbuhnya.

Diketahui, berdasarkan data yang dihimpun Pusat Koordinasi Pengawas Pantai ‘Balawista’, terdapat 23 kasus kehilangan serta ditemukan dari rombongan. Antara kasus kehilangan anak dan orang tua maupun sebaliknya yang terpisah saat berwisata di Pantai Pangandaran, per hari Jumat (6/4).

“Lalu untuk laka laut, kecelakaan laut, masih zero accident. Ada sempat yang terbawa arus, namun masih bisa tertolong. Nggak sampai menghilang,” ujar perempuan berusia 22 tahun tersebut.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan