“Untuk hari ke 29 Ramadhan bulan masih terbit di ufuk Timur sekitar jam 05.30 Sabtu 30 Mei 2022, meskipun sulit terlihat secara kasat mata. Jadi selama bulan duluan terbit di Timur daripada matahari itu artinya masih bulan tua Ramadhan dan wajib kita berpuasa. Kemudian, untuk mengetahui bulan baru, kita melihat ke Barat, jika matahari lebih duluan terbenam daripada bulan itu artinya sudah bulan baru, sekali pun selisihnya hanya beberapa menit atau derajat saja,” urainya.
Hal lain yang dipantau oleh Jemaah An-Nadzir, lanjut Samiruddin, yakni adanya fenomena alam dengan peristiwa konjungsi/ijtima’/newmoon pada pukul 04.28 Wita. Gerhana Matahari Parsial yang terjadi di bagian selatan benua Amerika, adalah sunnatullah yang merupakan salah satu tanda dan petunjuk terjadinya pergantian bulan. Di Indonesia waktunya jam 04.27 fajar kadzib, sehingga puasa di hari Sabtu masih penuh (full)
“Karena pergantian bulan atau konjungsi/Ijtima’/newmoon terjadi saat fajar kadzib, maka masih memungkinkan kita melakukan shalat Iedul Fitri 1443 H di pagi hari Ahad 1 Mei 2022,” ungkapnya. (pojoksatu/rit)