Kronologi Aksi Perampokan di Alfamart Tangerang, Pelaku Adu Tembak dengan Polisi

TANGERANG – Aksi perampokan sebuah minimarket Alfamart terjadi di wilayah Jatake, perbatasan kecamatan Pagedangan dan Legok, Kabupaten Tangerang, Banten, pada Selasa malam, (19/4), sekira pukul 23.00 WIB.

Dalam video rekaman CCTV yang beredar, aksi perampokan terjadi saat para pegawai Alfamart hendak menutup toko.

Tiba-tiba, pegawai wanita yang sedang berdiri di dalam toko berlari ke arah belakang toko yang disusul oleh seorang pria dengan memakai helm yang diduga pelaku perampokan berlari masuk ke dalam toko.

Kemudian, satu pelaku lain dengan mengenakan sweater dan topi hitam terlihat mondar-mandir di dalam toko, sambil menenteng sebuah benda di tangannya yang mirip senjata api.

Pria tersebut lalu membuka pintu toko, kemudian satu pelaku lainnya yang juga memakai helm serta membawa senjata tajam kembali masuk ke dalam toko, sambil menyandera satu orang pegawai laki-laki dan menggiringnya menuju ruang belakang toko.

Dalam rekaman kamera pengintai juga terlihat satu pelaku lainnya dengan memakai pakaian serba hitam, kembali masuk ke dalam toko.

“Iya mas kejadiannya semalam sekitar jam 23.00 WIB, ada 4 apa 5 pelaku kalau nggak salah, aksi perampokan sempat ada penyanderaan juga,” kata Imron Rosyadi (39), salah seorang warga sekitar kepada FIN, Rabu (20/4).

Menurut Imron, aksi perampokan yang akhirnya bisa digagalkan oleh polisi itu terlihat cukup dramatis.

Pasalnya, sempat ada aksi penyanderaan lima orang pegawai Alfamart oleh para pelaku saat polisi mengepung area toko.

“Dramatis juga sih kalau kata saya mah, ada aksi penyanderaan para pegawainya ditodong pistol sama para perampok,” tuturnya.

Chairul Anwar (27), salah seorang warga lainnya mengungkapkan, suasana saat malam kejadian sangat mencekam lantaran sempat ada baku tembak antara polisi dengan para perampok.

Dituturkan Chairul, ratusan warga kampung yang mendengar adanya aksi perampokan itu pun langsung berkumpul di depan toko, alih-alih ingin menyaksikan bagaimana polisi membebaskan para sandera, banyak juga warga yang geram dan ingin main hakim sendiri.

“Ramai semalam di lokasi para warga kumpul semua, mau diamuk juga tadinya para pelaku sama warga tapi diredam sama polisi,” terangnya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan