Diduga Overdosis Minuman, Gadis di Cianjur Tewas Usai Rayakan Sweet Seventeen Pacarnya

CIANJUR – Gadis remaja asal Kampung Cikarang beriniasia AP (16), Desa Karangsari, Kecamatan Agrabinta, Kabupaten Cianjur, tewas diduga overdosis minuman usai merayakan ulangtahun pacarnya, Rabu (13/4)

Informasi itu dibenarkan Kapolsek Agrabinta, Ipda Nanda yang dikonfirmasi melalui sambungan telepon.

“Iya, benar sudah ada laporan. Sekarang sudah ditindaklanjuti,” ujar Nanda.

Nanda menceritakan, peristiwa itu bermula saat AP pergi ke rumah D (16) di kampung Karang anyar, Desa Bojong Kaso, Kecamatan Agrabinta, Selasa (12/04).

Di rumah D itulah, AP berniat merayakan ulangtahun pacarnya, ID (17).

Selang satu jam kemudian, AP dan ID pergi membeli bakso di Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Agrabinta sekitar pukul 19.00 WIB.

Selang beberapa jam kemudian, AP mengeluhkan sakit kepala kepada ID yang Kemudian mengantarkannya kembali ke rumah D.

“Acara (ulangtahun) itu kurang lebih selama satu jam, terus dibawa ke satu tempat karena merasa pusing,” terangnya.

“Kemudian pulang diantarkan ke rumah temannya yang dipakai acara ulang tahun itu,” sambung Nanda.

Di rumah D, kondisi AP tak membaik. Malah, korban muntah-muntah sampai akhirnya dilarikan ke puskesmas oleh orangtuanya.

“Jadi, AP itu dijemput oleh orangtuanya, kemudian dibawa ke Puskesmas Agrabinta,” ujarnya.

AP pun langsung mendapatkan perawatan medis. Namun beberapa jam kemudian AP kritis, sampai akhirnya nyawanya tak tertolong.

“Nyawa AP tak tertolong, kemudian meninggal pada pukul 21.00 WIB,” paparnya.

Kendati demikian, pihaknya masih belum dapat memastikan penyebab pasti meninggalnya AP.

“Baru dugaan overdosis akibat minuman atau keracunan makanan. Nanti akan dilakukan otopsi. Saya menunggu intruksi dari Polres Cianjur,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Agrabinta, Tedi Nugraha membenarkan pihaknya menerima pasien AP yang diantar orangtuanya.

“Betul, dirawat di sini. Kami menerima pasien dalam keadaan kritis. Namun tidak lama saat sedang dalam penanganan atau observasi, meninggal dunia,” kata Tedi.

Kemudian, Puskesmas Agrabinta menyerahkan korban kepada pihak keluarga untuk dilakukan otopsi.

“Korban dibawa keluarganya untuk dilakukan otopsi ke RSUD Sayang Cianjur,” tandasnya. (pojoksatu-red)

Tinggalkan Balasan