BANDUNG – Sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama, khususnya masyarakat yang tengah menjalani ibadah puasa, DPD PDI Perjuangan (PDIP) Jawa Barat membagikan takjil untuk pengendara roda dua maupun empat yang melintas di Jalan Soekarno Hatta Bandung, Selasa (11/4) sore.
Ketua DPD PDIP Jabar Ono Surono mengatakan, pihaknya turun ke jalan membagikan ratusan takjil untuk masyarakat berbuka puasa.
“Pembagian takjil ini sebagai bentuk kebersamaan dan kepedulian kami bagi masyarakat,” kata Ono didampingi Bendahara PDIP Jabar Ineu Purwadewi Sundari di lokasi.
Ono menuturkan secara rutin setiap bulan Ramadhan, pihaknya membagikan takjil untuk masyarakat terutama para pengguna jalan.
“Pembagian takjil dilakukan setiap hari di dua Kantor Sekretariat DPD PDI Perjuangan Jawa Barat yakni di Jalan Pelajar Pejuang 45 dan Jalan Soekarno Hatta secara bergantian.
Sasarannya memang masyarakat umum, spontanitas kita membagikan di pinggir jalan,” katanya pria yang karib disapa Mang Ono ini.
Pantauan di lokasi, Mang Ono bersama sejumlah pengurus PDI Perjuangan Jabar lainnya terlihat mendatangi satu persatu pengendara baik roda dua ataupun roda empat bahkan angkot untuk memberikan takjil.
Mang Ono mengatakan kegiatan berbagi takjil atau makanan berbuka merupakan bagian dari kegiatan safari Ramadhan yang telah dicanangkan PDIP Jabar.
Tak hanya itu, pihaknya juga melakukan kegiatan sosial di bulan ramadhan diantaranya Mang Ono Ngabuburit bersama Bupati dan Ngabuburide bersama PDI Perjuangan Jabar.
“Di dalam safari Ramadhan ini juga PDIP Jabar menggelar safari ramadhan di sejumlah kota kabupaten, melakukan aksi sosial, bersilaturahmi ke pesantren dan komunitas serta sahur bareng di rumah masyarakat kurang mampu. Kita juga bantu bedah rumahnya bekerja sama dengan Pemda setempat yang kepala daerahnya dari PDI Perjuangan,” beber anggota Komisi IV DPR RI ini.
Kegiatan safari Ramadhan ini menurut Mang Ono merupakan rangkaian acara HUT PDI Perjuangan ke 49 yang akan berlangsung sampai Mei mendatang.
Di sisi lain ia juga mengajak masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.
Sebab, pandemi belum sepenuhnya berakhir.
“Dengan mematuhi prokes umat Islam dapat lebih fokus beribadah tanpa khawatir terpapar COVID-19,” pungkasnya.