Kendati demikian, beber Muradi, Yana Mulyana akan memiliki keleluasaan dalam memimpin Kota Bandung.
“Mungkin lebih leluasa karena gak ada wakil. Dia bisa mendorong orang, mendorong dinas-dinas, camat, sekda untuk jauh lebih efektif bekerja. Tidak lagi harus terbagi dengan wakil. Cuman memang beratnya adalah yang bersangkutan harus merealisasikan beberapa program yang harus dikerjakan di sisa masa jabatan ini,” ucapnya.
Dalam perspektif Muradi sendiri, dia optimis dengan kinerja Yana. Pasalnya, Yana mengangkat isu-isu yang dinilai sudah tenggelam.
“Kalau saya optimis (sama kinerja Yana, red). Melihat karakter Pak Yana ini saya kira oke kok. Dia bisa menjalankan peran dan fungsi secara efektif. Saya melihat tiga bulan terakhir dari mulai Januari sampai hari ini, yang sebelumnya (ada isu, red) yang tidak muncul sebagai concern, sekarang menjadi concern. Saya kira itu baik lah,” ungkap Muradi.
Sampai saat ini, beberapa kinerja Yana dinilai baik oleh Muradi. Terutama dalam pengembangan Bandung sebagai kota yang toleran, menginisiasi warga agar tidak lagi merasa terkooptasi dengan isu-isu yang lain. Kemudian program seperti Kang Pisman, sudah mulai aktif kembali. Muradi juga memuji penataan parkir yang sudah menjadi fokus lagi.
“Saya kira dia sebenarnya jauh lebih paham daripada Mang Odednya sendiri kalau saya bandingkan. Karena dulu posisi beliau kan cuman sebagai wakil jadi gak terlalu muncul ya. Jadi begitu dia dijadikan Plt (Pelaksana Tugas), langkah-langkahnya menurut saya lumayan baik, lumayan cepet juga. Dia paham apa yang harus dilakukan,” tandasnya.