Menurut Reza, masih ada celah untuk Jokowi mencalonkan diri kembali, karena bisa saja MPR melakukan amandemen UUD.
“(Mahasiswa ingin kejelasan, red) bahwa amandemen UUD untuk pertambahan periode jabatan ini tidak akan ada. Belum ada kejelasan soal itu,” ucapnya.
Reza menjelaskan, sebenarnya ada 15 kampus yang mendaftar untuk mengikuti aksi, namun di lapangan terjadi perubahan.
“Di lapangan itu ada perubahan, kami tidak bisa memastikan yang di lapangan itu jumlah pastinya ada berapa. Cuman kalau yang terdata pada hari sebelum aksi, ada 15 kampus (yang akan mengikuti aksi, red),” kata dia.
Reza mengungkapkan, beberapa kampus yang hadir diantaranya adalah; Unpas, ITB, STTB, UPI, STIE PAR, Widyatama dan Polban.
Terkait rencana aksi selanjutnya, Reza memprediksi, bahwa akan ada lebih banyak kampus yang bergabung.
“Kalau ngeliat atensi kemarin, ke depannya mungkin ada potensi akan ada lebih banyak (kampus yang mengikuti aksi). Kemarin aja kita tahu, bahwa ada sebagian kampus yang tidak mengikuti aksi,” paparnya.
Reza mengapresiasi aksi kemarin yang berjalan dengan tertib, menurutnya aksi ini tidak menimbulkan kerugian untuk fasilitas umum.
“Yang di Bandung itu demonya ternyata berlangsung dengan tertib, damai, gak ada dampak kerugian untuk fasilitas umum. Dari komponen mahasiswa pun nurut dengan arahan dari parlemen koordinator lapangan. Semua berada di barisan, tidak ada yang melakukan hal-hal di luar tujuan penyampaian aspirasi,” tandasnya.