BANDUNG – Pasca Terjadinya kebakaran di Lantai 5 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bandung Kiwari, Direktur RSUD Bandung Kiwari dr Taat Tagor menjelaskan, 9 kamar atau ruang operasi yang berdekatan dengan titik api untuk sementara tidak dapat digunakan.
Taat menjelaskan, insiden kebakaran tersebut disebabkan karena adanya kerusakan dibagian Air Handling Unit (AHU) atau alat pengatur udara. Akan tetapi, jelas Taat, untuk mengetahui penyebabnya secara pasti, pihaknya akan melakukan investigasi terlebih dahulu dengan melibatkan tim teknisi dari kelistrikan dan yang membangun sistem AHU tersebut.
“Mudah-mudahan tidak lebih dari tiga hari karena hari ini kita akan menginvestigasi dan langsung, diputuskan yang kebakar satu alat dan masih ada 8 alat. Apakah itu (AHU) terkait semuanya, atau bisa hanya beberapa ruangan saja yang jalan yang paling aman tentunya setelah melalui pemeriksaan,” katanya saat ditemui di RSUD Bandung Kiwari, Rabu (16/4).
Sehingga dengan adanya kondisi seperti ini, maka pihaknya akan mempersiapkan dua ruangan darurat yang akan digunakan untuk ruang operasi pasien.
“Kita masih punya ruang darurat lagi disetting, dua mudah-mudahan cukup,” katanya.
“Karena rumah sakit gak mungkin gak ada operasi. Pasien datang, gawat. Jadwal operasi ada gangguan, yang bisa direncanakan kita akan tunda dulu,” sambungnya.
Sedangkan, mengenai fungsi sistem AHU, ia menjelaskan fungsinya hampir sama dengan AC, yaitu sebagai penunjang udara steril di ruangan operasi sehingga pasien yang akan dioperasi akan lebih nyaman.
“AHU itu hampir sama dengan AC tapi dia sekaligus mengatur udara menjadi bersih steril dan tekanan positif. Orang yang operasi dapat udara dari AHU itu filternya nyaman. Mirip dengan AC cuma lebih steril,” pungkasnya. (Mg4/wan)