KUNINGAN – Rapat Paripurna DPRD Kuningan pada Rabu (6/4) diwarnai dengan perdebatan beberapa anggota dewan.
Bahkan, salah satu anggota DPRD Bintang dari Fraksi Gerindra dengan emosional membalikan meja yang ada di depannya.
Peristiwa itu terjadi ketika pembahasan dalam agenda rapat mengenai adanya perombakan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) DPRD Kuningan.
Akibat kejadian itu, video anggota dewan yang ‘ngamuk’ menjadi viral di media sosial.
Dari Informasi yang dihimpun, anggota dewan yang bernama Bintang tersebut merasa kesal karena didepak dari komposisi AKD.
Bintang menyampaikan kekecewaan di hadapan forum sidang yang dipimpin langsung Ketua DPRD Nuzul Rachdy SE.
Kericuhan terjadi saat pembahasan komposisi salah satu AKD, yakni Badan Kehormatan (BK). Saat itu terdapat usulan sejumlah nama untuk anggota BK yang diusulkan masing-masing Fraksi.
Di sisi lain, Fraksi Gerindra Bintang merasa didzolimi lantaran tak satu pun anggotanya masuk dalam susunan AKD, termasuk di BK. Mereka membocorkan susunan AKD yang telah menjadi konsumsi publik.
Melihat Frasi Gerinda tidak diakomodir usulannya, Ketua Fraksi Gerindra Bintang, Toto Tohari SE, mengajak semua anggota Fraksinya untuk Walk Out (WO) dari ruangan.
Diduga lantaran emosi, dia pun refleks mendorong meja sebelum keluar dari ruangan.
Sontak saja suasana jadi ricuh dan sidang sepat terhenti. Terlebih pecahan kaca meja berserakan, dan rapat pun diskor beberapa menit.
Pihak sekretariat akhirnya membereskan pecahan kaca dan meja yang berserakan di lantai.
Sebelumnya, beredar kabar bahwa perombakan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) DPRD Kuningan tak mengakomodasi semua fraksi.
Beberpa Partai yang mendapatkan jatah duduk di Alat Kelengkapan Dewan seperti Badan Kehormatan di antaranya PDIP, Golkar PKB, PKS dan Demokrat. Sedangkan Gerindra anggoata nya tidak mendapatkan jatah.
Menaggapi hal itu, Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kuningan, Toto Tohari mengaku tak kecewa dan menerima kenyataan.
“Buat apa kecewa, toh realitanya seperti itu,” kata Totoseperti dilansir Kantor Berita RMOLJabar, Selasa (5/4).
Sisi positifnya, ujar dia, Gerindra bisa lebih dekat dengan rakyat dan fokus membesarkan partai.
“Ya itu dinamika politik, mungkin Gerindra lebih cocok di luar biar jadi partai yang lebih besar lagi,” kata Toto