JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk ata BRI menggelar acara ‘BRI Client Summit’ sebagai bentuk apresiasi kepada seluruh nasabah.
Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengatakan, acara ‘BRI Client Summit’ merupakan kegiatan memberikan apresiasi kepada pa nasabah BRI.
Nasabah BRI yang diberikan apresiasi ini bukan hanya individu saja, melainkan juga dari kooperasi, nasabah ritel, dan kalangan UMKM.
‘’Jadi optimistis pemulihan ekonomi secara global maupun domestik akan segera tumbuh secara sehat,’’Kata Budi dalam keterangannya, Sabtu, (2/4).
Keberhasilan ini, tidak lepas dari kerja keras pemerintah, seluruh stakeholder, serta masyarakat seperti pelaku usaha dari berbagai segmen.
Pemulihan ekonomi saat ini tidak terlepas dari banyak faktor yang mendukung. Sebab, semuanya berkolaborasi dalam pengendalian pandemi.
‘’Partisipasi masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan, vaksinasi, serta efektivitas dari kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah,” ungkapnya.
Acara “BRI Client Summit 2022” sendiri diharapkan dapat meningkatkan kerja sama BRI dengan nasabah, serta lebih terbuka dan bersama-sama berkontribusi dalam pemulihan ekonomi Indonesia.
Dalam acara tersebut, terdapat 34 nasabah korporasi dan 2 nasabah individu BRI yang mendapatkan penganugerahan.
Berbagai kategori penghargaan yang diberikan, yakni Biggest Volume Forex Transaction, Biggest Growth Volume Forex Transaction, Best Forex Hedging Transaction, Best Frequency Forex Transaction, Best Client For Trade Finance Transaction, Best Regional Client, Biggest Volume & Frequency Bonds Transaction dan Biggest Growth Bonds Transaction.
Acara ini sekaligus juga menjadi wadah bagi untuk menyosialisasikan berbagai produk dan layanan terbaru.
BRI akan terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah agar selalu optimistis dalam menghadapi tantangan-tantangan ke depannya.
Seperti diketahui, di tengah kondisi perbaikan ekonomi pascapandemi tetap mampu menujukkan ketangguhannya yang tercermin dari kinerja perseroan sepanjang 2021.
Di saat industri perbankan mencatatkan pertumbuhan pinjaman sebesar 5,2%, perusahaan tetap tumbuh sebesar 7,2% dengan kualitas pinjaman yang terjaga, yakni rasio NPL sebesar 3,08%.
Selain itu, aset dan simpanan juga mampu tumbuh sebesar 11% dan 7,14%. Adapun secara nasional, perekonomian Indonesia pada 2021 juga tumbuh menjadi 5,02% year-on-year (yoy).
Hal itu tidak terlepas dari semakin menurunnya kasus harian Covid-19 dan aktivitas masyarakat yang kembali meningkat.