SOLO – Untuk mendukung transformasi digital dalam membangun Smart City di daerah Lintasarta yang merupakan sebuah perusahaan Information and Communication Technology (ICT) total solution siap mendukung transformasi digital dalam membangun Smart City di daerah.
Lisantarta menyediakan solusi Smart City (SKOTA by Lintasarta) dan Cloud (Lintasarta Cloudeka) di ajang Digitalisasi Nusantara Expo & Summit (DNES) 2022.
Direktur Marketing and Solutions Lintasarta, Ginandjar mengatakan, pada umumnya daerah di Indonesia terbagi ke dalam tiga area.
‘’Kita dapat membagi Indonesia menjadi tiga area atau wilayah, seperti Urban Area, Rural Area, dan Remote Area,’’kata Ginanjar dalam keterangannya, Kamis, (31/3).
Untuk masing-masing area tersebut membutuhkan infrastruktur yang berbeda-beda sebelum mengembangkan Smart City.
Dia mengatakan, urban area akan membutuhkan serat optik, 5G BTS, Command Center, dan akses WiFi.
Sedangkan untuk Rural Area membutuhkan VSAT, akses BTS, serat optik, dan Mini Command Center.
‘’Nah kalau untuk sedangkan Remote Area membutuhkan VSAT dan akses BTS,’’kata dia.
Untuk itu, Lintasarta menawarkan beberapa tahapan penerapan solusi Smart City atau yang disebut dengan SKOTA by Lintasarta secara terarah.
Solusi ini mencakup masterplan, infrastruktur, integrasi data, solusi, perubahan manajemen, hingga sosialisasi ke masyarakat. Dengan tahapan-tahapan itu.
Menurut Ginanjar, implementasi Smart City dapat berjalan dengan lebih optimal. Hingga awal 2022.
Saat ini Lintasarta telah berhasil mengimplementasikan Smart City/Command Center di lebih dari 30 kota dan kabupaten se-Indonesia.
Ginanjar menerangkan, Smart City merupakan salah satu hal yang dapat mendorong digitalisasi.
Hal ini diperlukan untuk meningkatkan pembangunan daerah melalui penggunaan teknologi digital atau Digital Twin khususnya untuk sektor pendidikan, bisnis, komunitas, dan pemerintah melalui aplikasi seperti Super Apps.
Di daerah pun misalnya, penggunaan Super Apps sudah tidak asing lagi bagi masyarakat.
‘’Contohnya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, membayar tagihan, hingga memesan transportasi daring yang semuanya dapat dilakukan dalam satu aplikasi, kemudian pajak dari transaksi tersebut dapat diperoleh menjadi kas daerah,’’kata dia.
Beberapa teknologi pendukung digitalisasi yang sudah disebutkan di atas memerlukan teknologi inti untuk mengembangkan aplikasi-aplikasi tersebut, yaitu Cloud.