BANDUNG – Isu kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng yang masih menghantui masyarakat menjelang Ramadan yang akan datang kurang dari seminggu.
Hal ini sedang ditindaklanjuti oleh Disdagin Kota Bandung.
Kepala Disdagin Kota Bandung, Elly Wasliah, mengaku sudah melakukan pendekatan dengan berbagai pihak agar bisa memudahkan distribusi minyak goreng untuk para pelaku UKM.
“Kami sudah melakukan pendekatan juga koordinasi dengan Disperindag Jawa Barat, BUMN, dan KPPI yang melakukan distribusi minyak goreng curah,” ujar Elly Wasliah kepada wartawan dalam acara Bandung Menjawab, Rabu (30/3).
Elly menambahkan, saat ini mata rantai distribusi minyak curah akan langsung sampai kepada tangan End User, dengan harga Rp14.000 per liter sesuai dengan harga HET. Ia juga memaparkan bahwa para pelaku UKM Kota Bandung yang terkenal dengan kulinernya, tentu membutuhkan pasokan minyak.
“Mudah-mudahan minggu depan (terealisasikan) satu tangki 8.000 liter khusus diperuntukkan untuk para pelaku UMKM Kota Bandung, dengan harga Rp 14.000 per liter,” tuturnya.
Hal ini, menurut Elly, penting untuk memperpendek alur distribusi. Supaya harga minyak bagi pelaku UKM bisa sesuai dengan HET.
“Alhamdulillah sudah ada distributor minyak goreng curah yang menyanggupi. Kami sedang kolaborasi dengan pelaku UKM, mengumpulkan para pelaky UKM yang membutuhkan minyak goreng. 8000 liter satu tangki harus habis,” imbuh Elly.
Ia ingin memberikan akses minyak goreng curah yang lebih mudah untuk para pelaku UKM, selain itu Elly memastikan bahwa tidak ada penimbunan minyak di Kota Bandung.
“Tidak (ada penimbunan). Kita ada 44 distributor minyak goreng kemasan, dan 4 distributor minyak goreng curah, 12 tim dikerahkan dari Disdagin, dipastikan tidak ada penimbunan ya, Satgas Pangan sudah turun untuk bekerja sama dengan kepolisian untuk melakukan pemeriksaan secara berkala,” tandasnya. (mg6/wan)