Menurut dia, apabila masalahnya adalah kondisi pasien yang lemah, maka xenotransplantasi “bisa berhasil di masa depan”. Namun apabila persoalannya ada pada anatomi, maka ini bisa “berpotensi menjadi penghalang”. Rumah sakit berencana untuk terus melakukan uji klinis terkait hal ini.
Ahli bedah transplantasi terkemuka di Inggris, Profesor John Wallwork, mengatakan jantung babi tidak harus sebaik jantung manusia untuk bisa menyelamatkan banyak nyawa. Banyak orang meninggal dunia ketika menunggu transplantasi.
Prof Wallwork, yang melakukan transplantasi jantung, paru, dan liver pertama di dunia merupakan pelopor awal xenotransplantasi.
Menurut dia, lebih baik memberi peluang hidup 70% pada 1.000 orang dengan jantung babi. Di banding memberi peluang hidup 85% kepada 100 orang dengan jantung manusia. “Jadi kalau pun tidak sebagus transplantasi organ manusia, kita masih melakukan hal yang lebih baik dibanding tidak melakukan opsi yang bisa menyelamatkan 1.000 pasien,” kata dia.
Xenotransplantasi selalu terasa seperti hal besar yang akan datang dalam dunia transplantasi. Tidak diragukan lagi bahwa serangkaian operasi penting telah dilakukan, tetapi perlu lebih banyak penelitian yang bisa menunjukkan apakah ini bisa terus berkembang.
Dr Locke mengatakan, “tujuan kami adalah agar satu babi 10-gen bisa menyelamatkan pasien dengan gagal ginjal, gagal liver, gagal jantung, hingga pasien dengan penyakit paru-paru stadium akhir.
“Itu akan menjadi pencapaian yang luar biasa dan saya yakin bahwa kita akan mencapai titik itu selagi saya masih hidup.”