Jabarekspres.com – Varian baru Covid-19 Deltacron yakni gabungan dari varian Delta dan Omicron mulai terdeteksi di negara Amerika Serikat dan Eropa.
Ternyata varian Deltacron ini pertama kali muncul di Paris yang dialami oleh lansia. Dokter pun mulai khawatir kasus Covid-19 akan meningkat lagi.
Dokter di Inggris varian baru Deltacron dapat membuat kasus Covid-19 kembali meningkat. Sudah ada 30 kasus yang dilaporkan di Inggris.
Pakar medis dan ilmuwan memperingatkan keparahan Delta yang dikombinasikan dengan infeksi Omicron bisa menjadi masalah. Akan tetapi mereka juga yakin bahwa kekebalan dari vaksin tetap efektif.
Asal usul varian baru diyakini muncul di Prancis di mana saat itu seorang pria lansia diuji. Ditemukan pola virus yang berbeda dengan contoh sebelumnya. Temuan itu dilaporkan Institut Pasteur di Paris seperti dilansir dari Express.co.uk, Rabu (23/3).
Hasil menunjukkan sebagian besar pola genetik sampel cocok dengan yang ditampilkan varian Delta.
Namun, beberapa yang disebut protein lonjakan, bagian dari virus yang digunakan untuk memasuki sel di dalam tubuh, menunjukkan tanda-tanda versi Omicron. Varian baru itu sudah didaftarkan di GISAID.
Strain Deltacron tampaknya telah menyebar ke beberapa negara Eropa. Lebih dari 60 kasus varian bermutasi kini telah dilaporkan di Prancis, Belanda, Denmark, dan Amerika Serikat.
Para ilmuwan di Institut Pasteur telah mengisyaratkan strain yang ditemukan di Inggris dan AS memiliki pengkodean yang sedikit berbeda dengan yang ditemukan di Eropa.
Para peneliti telah menyarankan untuk menambahkan nomor ke setiap strain untuk memisahkan dan mengidentifikasi mereka secara individual.
Gabungan virus seperti itu dikenal sebagai rekombinasi. Fenomena itu terjadi secara acak ketika virus bereplikasi.
Rekombinasi biasanya menciptakan virus baru yang tidak dapat hidup. Selain Deltacron, dunia juga menghadapi varian BA.2 dari subvarian Omicron yang dikenal sebagai varian Siluman. Yang lebih dikenal dari dua varian, ini adalah sub-garis keturunan langsung dari Omicron juga dikenal sebagai BA.2 (Omicron adalah BA.1) dan pertama kali ditemukan di Inggris pada Desember.
Di Inggris, jumlah kasus telah meningkat lebih dari setengah juta dalam seminggu terakhir. Namun, sangat sedikit kasus yang dirujuk ke rumah sakit. Masih belum jelas apakah lonjakan kasus terkait langsung dengan varian baru, atau karena pelonggaran pembatasan di seluruh negeri. (jawapos/ran)