JAKARTA β Susi Pudjiastuti menyindir pernyataan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi soal kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng.
Dalam kicauan yang diunggahnya di Twitter, Susi Pudjiastuti mengutip kalimat yang diucapkan Mendag Lutfi diiringi dengan emoticon wanita memegang kepala.
Ia juga membagikan tautan berita berjudul βSaat Mendag Bingung soal Minyak Goreng, lalu Tanya ke Ibu-ibuβ.
βππΌββοΈππΌββοΈππΌββοΈππΌββοΈππΌββοΈππΌββοΈππΌββοΈππΌββοΈππΌββοΈSaat Mendag Bingung soal Minyak Goreng, lalu Tanya ke Ibu-ibu: Mending Mana, Murah tapi Barang Kosong, atau Mahal Sedikit tapi Stok Banyak?,β tulis Susi Pudjiastuti di akun twitter @susipudjiastuti.
Susi tak menambahkan sepatah kata pun dalam cuitannya, namun uanggahan tersebut tampaknya memancing reaksi dari banyak warganet.
βMendag kok mendang mending. udah kalah sama mafia, senin gak ada menjarain mafia. kok omongannya gak bisa d pegang. kalau mending mana yo mending bapak resign. kalau masih punya malu,β tulis akun @edis**
βLho kok jadi disuruh memaklumi … ini yg gila siapa sebetulnya? kalo naik organik sih wajar, tp naik sampai 100% wajar klo rakyat mempertanyakan kinerja pemerintah. Apalagi statusnya kita itu produsen sawit terbesar nomer 1/2 trbesar di dunia lho,β tulis akun @aswan_wa***
Sebelumnya, pemerintah mencabut aturan Harga Eceran Tertinggi (HET), kini minyak goreng curah HET Rp14.000 sementara minyak goreng kemasan harganya “terserah” pasar.
Saat HET minyak goreng curah Rp11.000 sementara minyak goreng kemasan HET Rp14.000, stok minyak goreng di berbagai ritel modern kosong, sementara di pasar-pasar tradisional ada tapi harganya mahal. U
sai kebijakan HET dicabut, stok minyak goreng kemasan di ritel modern tiba-tiba melimpah, walau harganya mencapai Rp50.000 per dua liter.
Mendag Muhammad Lutfi pun mengaku kebingungan dengan fenomena melimpahnya minyak goreng yang terjadi hanya beberapa saat setelah aturan HET dicabut.
“Saya juga bingung barang ini dari mana? Tiba-tiba keluar semua,” kata Lutfi saat berdialog dengan ibu-ibu di sebuah ritel modern di Jakarta dikutip dari Tribunnews, Minggu (20/3).
Mendag Lutfi menyebut, meski saat ini harga minyak goreng jauh lebih mahal dari HET, ada sisi positifnya yakni stok minyak goreng yang kini tak lagi langka dan bisa didapatkan dengan mudah oleh masyarakat.