BANDUNG – PT. Bank Pembangunan Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) terus mendorong penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) baik melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP)/Rumah Subsidi maupun Komersil untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap hunian yang terjangkau.
Kali ini, bank bjb melalui Kantor Wilayah I dan Wilayah III menggandeng 17 Pengembang baik Rumah Subsidi maupun Komersil, yang memiliki track record bagus dan punya potensi untuk mengakselerasi target yang telah ditentukan serta menjawab tantangan untuk percepatan pemenuhan kebutuhan perumahan di masa pandemi, dengan melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang bertempat di Kantor Pusat bank bjb, Bandung, Jawa Barat (16/3).
Acara tersebut turut dihadiri oleh Pemimpin Divisi KPR & KKB bank bjb Triastoto Hardjanto Wibowo, CEO Regional I bank bjb, Andy Rachman, CEO Regional III bank bjb, R. Lina Risnaeni Ahmad beserta para Pemimpin Cabang dan Ketua Real Estate Indonesia (REI) Jabar sekaligus CEO Buana Kassiti Group, Joko Suranto.
Direktur Konsumer dan Ritel bank bjb, Suartini dalam siaran pers menyebutkan “Dengan terjalinnya kerja sama ini diharapkan masyarakat akan semakin mudah memiliki rumah, dengan pilihan lokasi yang beragam dan mendapat dukungan pembiayaan KPR oleh bank bjb dan pada tahun 2022 ini, kami optimis pertumbuhan Kredit KPR akan lebih baik lagi, karena didukung oleh para Pengembang pilihan yang telah memiliki reputasi sangat baik, khususnya di Jawa Barat” ujarnya.
Sebagai informasi, Pada tahun 2021, pertumbuhan Kredit KPR di seluruh jaringan Kantor Cabang di Wilayah I yang tercatat sebesar Rp2,483 triliun dengan Nett Growth Rp311 miliar dan Wilayah III sebesar Rp1,287T dengan Nett Growth sebesar Rp218 miliar.
Lebih lanjut Suartini mengatakan “bank bjb akan terus berkomitmen mendukung program pemerintah untuk menghadirkan hunian yang terjangkau bagi masyarakat,” ungkapnya.
Ketua REI Jabar sekaligus CEO Buana Kassiti, Joko Suranto juga menyampaikan hal senada “bahwa pertumbuhan pembiayaan kredit KPR akan tercapai dengan adanya komunikasi yang baik dan terjaganya proses kredit sesuai dengan waktu yang disepakati” imbuh Joko.