Jabarekspres.com – Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Nadirsyah Hosen atau yang akrab disapa Gus Nadir ikut bereaksi merespons adanya tudingan bila ritual kendi nusantara syirik di IKN.
Dalam sorotannya, Gus Nadir pun menyinggung beberapa hal utamanya pembahasan yang sebelumnya viral di tengah polemik ritual kendi nusantara syirik seperti yang digaungkan.
Melalui akun Twitter-nya @na_dirs, Tokoh NU itu mengungkapkan keheranannya dengan pihak-pihak yang memberikan penilaian dan penafsiran berlebihan terhadap sesuatu.
“Sama patung, takut. Sama wayang, takut. Sama logo halal, takut. Sama Kendi isi tanah dan air, takut,” kata Gus Nadir dalam unggahannya.
“Semuanya dianggap klenik. Tapi nunduk-nunduk berjamaah di depan baliho, dianggap membela Islam,” ucap Tokoh NU itu menambahkan.
Dalam cuitannya, Gus Nadir pun menyampaikan sindiran pedasnya kepada pihak-pihak yang saat ini tidak berfikir jernih dalam memandang segala sesuatu.
“Yang klenik itu pikiranmu. ruwet dan ribet sendiri,” kata Rais Syuriah PCI (Pengurus Cabang Istimewa) Nahdlatul Ulama (NU) di Australia dan New Zealand itu menandaskan.
Sebagaimana diketahui, ritual kendi nusantara dilaksanakan di di titik nol IKN (Ibu Kota Negara) baru tepatnya di kawasan, Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur menghebohkan publik.
Gegara ritual kendi nusantara yang dipimpin langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini banyak pihak yang menilai bila aktifitas tersebut kental dan mengarah pada perilaku syirik.
Di jagat maya, para netizen pun ramai-ramai mengeluarkan pendapatnya atas ritual tersebut. Rata-rata mengkritik maksud dan tujuan dari cara yang dipilih Jokowi di kawasan IKN itu.
Bahkan saking banyaknya publik yang bersuara, #RitualSyirik pun menggema di Twitter. Pada Selasa, 15 Maret 2022 siang lebih dari 4.000 cuitan menyoroti Ritual Kendi Nusantara di IKN.
Ritual ini dilakukan Presiden Jokowi bersama para Gubernur se-Indonesia pada Senin, 14 Maret 2022. Orang pertama yang melakukan ini dimulai Gubernur Jakarta Anies Baswedan.
Sementara itu, dalam pernyataan resminya Presiden Jokowi menjelaskan ritual tanah yang dimasukan dalam kendi ini merupakan simbolisasi penyatuan tanah dan air dari seluruh provinsi di Indonesia tersebut merupakan sebuah bentuk kebinekaan yang dimiliki Indonesia.