Agus Harimurti Yudhoyono pun dengan tegas menyatakan bahwa ia menolak Pemilu 2024 itu ditunda.
Anak dari mantan Presiden Bambang Yudhoyono itu khawatir bahwa penundaan Pemilu 2024 berdampak pada perpanjangan masa jabatan presiden. Artinya, masa perpanjangan Presiden Joko Widodo bisa tidak terbatas.
“Kalau disepakati penundaan pemilu, lalu apa? Perpanjangan masa jabatan presiden? Presiden 3 periode? Tidak dipilih langsung rakyat? Seumur hidup?” ungkap AHY dalam pelantikan DPD Demokrat, Kemayoran, Jakarta, Selasa (15/03/2022).
Ia bahkan mengatakan bahwa penundaan Pemilu 2024 itu memiliki dampak yang berbahaya bagi keberlangsungan pemerintahan. Ia menyoroti amandemen konstitusi yang dijadikan argumen oleh para pihak yang pro penundaan Pemilu 2024.
“Ini, kan, pintu masuknya jelas. Kalau mau lakukan perubahan, katanya konstitusi harus diamandemen dulu. Lalu batasnya apa? Ditunda 3 tahun? Kenapa tidak 10 tahun saja sekalian? Artinya ini bahaya. Siapa yang tahu berhenti di mana?” lanjutnya.
AHY menyebut bahwa masa jabatan yang tidak terbatas artinya merupakan kekuasaan absolut. Ia pun lalu mengutip perkataan terkenal dari seorang pemikir klasik asal Inggris, yakni Lord Acton (1833-1902).
“’Power tends to corrupt; absolute power corrupts absolutely’. Artinya adalah jangan biarkan kekuasaan tanpa batas. Ketika seorang pemimpin tidak mau turun takhta, maka biasanya rakyat yang akan mengoreksi. Betul tidak?” serunya.
Ia juga berpandangan bahwa konstitusi dan semangat reformasi tidak membenarkan perpanjangan masa jabatan presiden.
Dengan tegas ia menyinggung para elite politik untuk bersikap jujur terhadap sejarah Reformasi 1998 dan menjunjung tinggi demokrasi Indonesia saat ini.
“Sudah lewat 20 tahun. Kita sepakat jangan mundur dari semangat reformasi. Jangan sampai terjadi. Kalau kita cederai demokrasi, mengkhianati reformasi, harganya terlalu mahal. Siapa yang tanggung harganya? Rakyat atau elite politik?” pungkasnya.