Jabarekspres.com – Pada Senin, 14 Maret lalu, Presiden Joko Widodo menggelar ritual kendi yang bertempat di Titik Nol, IKN Nusantara, Kalimantan Timur. Menurut Jokowi, ritual bersama gubernur se-Indonesia tersebut di lakukan sebagai bentuk harapan terhadap ibu kota baru.
Namun ritual kendi itu ternyata berdampak pada kritik masyarakat terutama melalui media sosial twitter. Tagar #RitualSyirik menjadi trending (15/03). Tak hanya kritik dari masyarakat, Pengamat politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun pun berkomentar.
“Membawa tanah dan air dari seluruh provinsi itu pikiran klenik. Sesuatu yang mengada-ada lalu di yakini sebagai sesuatu yang mengandung pesan mistik,” Ujarnya melalui pesan di lansir JPNN Senin lalu.
Banyak netizen twitter yang memberi komentar sembari memakai tagar #RitualSyirik. “Setelah sukses membangun jalan tol yg kelelep, lalu kini membangun I-KN yg viral dengan #RitualSyirik daripada prestasinya..
Kira-kira kapan sempet bangun jalan pikiran ?”
“Mindset di titik Nol. #RitualSyirik. NKRI hancur lebur kembali ke titik Nol.”
“Ternyata ini salah satunya kalian memang islamofobia hal-hal Syirik masih kalian lakukan mengatasnamakan kepentingan negara. #RitualSyirik #RitualSyirik.”
“Para founding Father menyatukan pemikiran duduk satu meja, buat membangun Negara satu kesatuan tanah air Indonesia. Orang dungu yg emang gak pernah mikir cuma bisa duduk sendirian, bangun negara dgn menyatukan tanah dan air dalam satu wadah kendi. #RitualSyirik #RitualSesatIKN.”
Seperti di ketahui, ritual kendi tersebut melibatkan gubernur se-Indonesia. Sembari, masing-masing gubernur membawa air dan tanah di daerah mereka yang nantinya di satukan dalam sebuah kendi.
Tindakan ritual kendi banyak di kecam oleh masyarakat karena dinilai tidak sesuai dengan ajaran Agama Islam, yakni ritual tersebut mempertontonkan perbuatan yang di larang dalam agama.