Dalam putaran sanksi sebelumnya, sekutu Barat menargetkan kaum bangsawang yang dekat dengan Kremlin. UE akan melarang aset dan perjalanan serta memutus banyak bank utama dari sistem perbankan internasional.
Hal ini menyebabkan rubel jatuh bebas sebesar 50% dibandingkan dengan euro dan melonjaknya inflasi, kata Von der Leyen.
Putaran baru sanksi datang pada akhir pertemuan puncak dua hari para pemimpin Uni Eropa di Versailles, di mana blok itu mengesampingkan mempercepat proses adhesi untuk Ukraina.
Tetapi mereka sepakat untuk terus menekan Rusia di mana pemimpin Prancis Emmanuel Macron memperingatkan bahwa “sanksi yang lebih besar” akan dikenakan pada Moskow jika Putin “mengintensifkan pengeboman, mengepung Kyiv dan mengintensifkan peperangan.”
