Penerima Donor Jantung Babi Meninggal, Eksperimen Gagal?

Jabarekspres.com – Orang pertama yang menerima transplantasi jantung babi telah meninggal paska dua bulan operasi tersebut dilakukan.

Penerima donor jantung babi itu bernama David Bennet, berusia 57 tahun. Ia meninggal pada hari Selasa di Universitas Maryland Medical Center. Adapun dokter tidak memberitahu penyebab sebenarnya dari kematian Bennet.

Yang pasti, Bennet memang diketahui telah menerima donor jantung babi pada bulan Januari kemarin di rumah sakit Maryland.

Mengenai transplantasi jantung babi itu Benet sebenarnya menyadari bahwa tidak ada jaminan bahwa itu akan berhasil.

Namun, tidak ada cara lain yang bisa lakukan untuk memecahkan masalah kekurangan organ yang ia alami. Saat itu rumah sakit menawarkan cara terakhir mengenai permasalahannya itu, yakni transplantasi jantung hewan itu.

Isu transplantasi jantung babi ke dalam tubuh manusia memang bukanlah hal baru dalam dunia kedokteran.

Pada tahun 2021 bulan September para ilmuwan melakukan penelitian tentang transplantasi jantung babi yang telah dimodifikasi secara genetik ke dalam tubuh manusia.

Bagaimanapun para ilmuwan menyadari bahwa transplantasi organ babi ke dalam tubuh manusia itu penuh dengan resiko. Pasalnya, sistem imun manusia mempunyai mekanisme kerja berupa “penolakan” atas hal-hal yang “bukan dirinya”.

Dengan kata lain, respon sistem imun kuat manusia akan segera mengendus organ-organ baru dan kemudian menolaknya.

“Resiko yang paling besar adalah miskalkulasi keseimbangan antara penolakan dan infeksi,” kata Dory Segev, seorang spesialis transplantasi ginjal di Universitas John Hopkins, yang tidak terlibat dalam penelitian mengenai transplantasi jantung babi ke dalam tubuh manusia, dilansir dari Scientific American, Kamis (20/01/2022).

Mengenai kematian Bennet sendiri, pihak rumah sakit tidak memberikan keterangan apa penyebab kematian Bennet.

“Kami sangat sedih dan kehilangan Mr. Bennett. Dia merupakan pasien yang berani dan berhati mulia yang berjuang sampai akhir,” kata Dr. Bartley Griffith, yang melakukan operasi di rumah sakit Baltimore, dalam sebuah pernyataan.

Yang pasti, Benett beserta keluarganya memang dari awal sudah menyadari bahwa operasi tersebut tidak mempunyai jaminan apakah Bennet bisa bertahan atau tidak. Namun, itu merupakan cara terakhir yang bisa ia lakukan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan