3 Bulan, 40 Bencana Sudah Terjadi di Cianjur, Didominasi Longsor

 

Cianjur- Tahun 2022 baru berjalan selama 3 bulan, namun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur sudah mencatat ada 40 bencana yang terjadi. Dari banyaknya bencana yang tejadi selama 3 bulan, bencana yang banyak terjadi adalah bencana pergerakan tangah atau longsor.

Sekertaris BPBD Kabupaten Cianjur, Rudi Labis Wibowo, menyebutkan dari 40 kejadian bencana ada 24 kali kejadian longsor, 10 kasus banjir bandang, dan putting beliung yang terjadi sebanyak 5 kali.

“Untuk pergerakan tanah atau longsor sebanyak 24 kasus di dua bulan terakhir, banjir bandang 10 kasus, angin puting beliung 5 kasus dan sisanya gempa bumi satu kasus. Data tersebut diambil sejak Januari hingga Maret 2022,” ujar Sekertaris BPBD Kabupaten Cianjur, Rudi Labis Wibowo, pada Selasa (8/ Maret/ 2022).

Ia pun menyebutkan bahwa wilayah Cianjur yang sering terjadi bencana adalah wilayah Cianjur Selatan dan Utara kawasan puncak.

Rudi pun menyebutkan kecamatan mana saja yang sering dilanda bencana.

“Hampir 90 persen kejadian bencana alam di dua bulan terakhir terjadi menimpa wilayah yang ada di Cianjur Selatan, seperti Kecamatan Pagelaran, Sukanagara dan Campaka Mulya serta bagian Utara seperti Cipanas, Sukaresmi, Cugenang,” ujarnya.

Rudi mengaku, pihaknya selalu berkoordinasi dengan berbagai pihak dalam upaya penanganan bencana, untuk mempermudah penanganan dan pencegahan.

Rudi pun mengatakan bahwa ia dan pihak tekait sudah melakukan koordinasi untuk melakukan penanganan di setiap kejadian bencana.

Hal ini dilakukan agar mempermudah penanganan dan pencegahan bencana terjadi lagi.

“Untuk penanganan, kami berkoordinasi dengan aparat kecamatan, desa dan TNI/Polri serta warga sekitar, sehingga proses evakuasi hingga menyingkirkan material longsor, tidak sampai memakan waktu lama,” tambahnya.

Lalu ia beserta pihak berkaitan tak akan lupa menghimbau kepada masyarakat akar tetap waspada.

Karena curah hujan masih tinggi dan potensi terjadinaya bencana masihlah besar. “Tetap waspada, karena curah hujan yang tinggi dengan intensitas tinggi, diperkirakan masih bisa terjadi hingga pertengahan bulan Maret dan tidak menutup kemungkinan terjadi bencana alam seperti longsor, banjir dan angin puting beliung,” ujarnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan