“Ya, nanti kita lihat saja, apakah mungkin bisa diundur atau tidak,” ucap Ketua Umum PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) itu.
Dalam pandangan Muhaimin, pelaksanaan Pemilu biasanya memunculkan tiga kondisi yang bisa mengerem prospek ekonomi di Indonesia tak terkecuali dengan agenda pesta demokrasi 2024.
Pertama, lanjut dia, para pelaku ekonomi melakukan pembekuan atau menghentikan agresivitas saat pemilu. Kedua, pelaksanaan pemilu memunculkan transisi kekuasaan dan pemerintahan.
Hal itu, kata Muhaimin, mengakibatkan kejadian yang disebut uncertainly economy. Ketiga, pemilu dikawatirkan mengekspolitasi ancaman konflik yang berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi.
Selang sehari, Ketua Umum PAN (Partai Amanat Nasional) Zulkifli Hasan pun mempunyai pandangan yang sama dengan Gus Muhaimin soal memundurkan jadwal Pemilu 2024 mendatang.***